Tidak seperti sistem pendidikan Barat, orang Timur cenderung membebaskan anak-anaknya.
Jika anak mereka melakukan sesuatu yang berbahaya, orang dewasa hanya mencoba mengalihkan perhatian ke hal-hal lain bukan sepenuhnya melarang.
Orang Asia Timur percaya, larangan justru dapat menghentikan minat anak untuk bereksplorasi.
Seorang anak tidak perlu dilarang, cukup diberitahu tentang bahaya dan alasan mengapa beberapa hal harus dihindari.
Dengan begitu, anak akan memiliki cara berpikir yang lebih kreatif, solutif, dan taat aturan.
BACA JUGA: Ajak Si Kecil Liburan dan Berimajinasi, Festival Kreasi Balon Terbesar Bisa Jadi Pilihan
Tidak mementingkan diri sendiri
Jika orang Barat cenderung mengingatkan anaknya supaya tidak menyakiti diri sendiri, orang Asia Timur memperingatkan anaknya supaya tidak menyakiti orang lain.
Sebelum usia 3 tahun, anak-anak sudah diajarkan untuk menghormati orang lain, menyayangi makhluk hidup termasuk hewan dan tumbuhan, kejujuran, dan rasa kepedulian.
Di Jepang, pendekatan ini dipercaya bisa menciptakan suasana yang harmonis dalam masyarakat dan ditanamkan sejak usia dini.
Belajar mandiri sejak kecil
Di Jepang dan Korea, anak-anak berusia enam tahun sudah mulai berangkat ke sekolah sendiri, tidak diantar orang tua.
Source | : | Bright Side |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR