Nakita.id - Setiap orangtua memiliki cara mendidik buah hati yang berbeda, tak jarang dalam prosesnya orangtua menemukan perilaku anak yang tidak sesuai.
Jika sudah begitu, biasanya orangtua akan memberikan hukuman dengan harapan anak tak akan mengulangi perbuatannya.
Sebenarnya Moms boleh saja memberikan hukuman kepada Si Kecil, asalkan hukuman tersebut sesuai dengan usia anak dan memotivasi anak untuk tidak melakukan hal yang tak baik lagi dikemudian hari.
Seorang psikolog anak Ine Indriani, M.Psi menyebutkan, salah satu kekeliruan orangtua saat memberi hukuman adalah pemahaman tidak menyeluruh akan jenis hukuman yang diberikan.
Dengan kata lain, hukuman yang diberikan belum tentu efektif bagi anak bahkan akan menimbulkan dampak negatif di masa mendatang.
BACA JUGA: Mengenal Kakebo, Solusi Cerdas Menabung ala Jepang Untuk Stay At Home Moms
Untuk itu, penting Moms untuk menghindari jenis hukuman berikut ini karena justeru dapat menimbulkan trauma pada masa perkembangan anak.
- Memarahi anak didepan teman-temannya, hal ini akan membuat anak merasa malu sehingga menimbulkan rasa rendah diri.
- Menggunakan kekerasan fisik seperti memukul, menjewer, atau menggunakan benda tertentu
- Mengurung anak di dalam ruangan gelap atau tertutup
- Menghukum dengan tidak memberikan makan, karena akan berpengaruh dalam masa tumbuh kembang anak
- Menghukum dengan memaki dan membanding-bandingkan anak.
Setiap anak adalah unik, walaupun sedang jengkel menghukum dengan metode ini akan menimbulkan rasa tidak percaya diri pada anak dan persepsi bahwa ia adalah orang yang nakal.
BACA JUGA: Lakukan Pemotretan Keluarga, Baju Putri Annisa Pohan Jadi Sorotan, Ada Apa?
- Menghukum dengan pekerjaan rumah yang berlebihan dan tidak sesuai dengan kapasitas anak.
Misalnya, menghukum anak usia 6 tahun dengan cara diminta menyetrika baju, menyapu lantai, mengepel lantai, atau memasak.
- Menghukum anak dengan harus belajar berjam-jam tanpa henti.
Bukannya membuat anak jera, cara ini akan membuat anak tidak menyukai pelajaran
- Menghukum anak dengan tidak memperbolehkan masuk ke dalam rumah selama berjam-jam.
Selain melanggar hak anak dan tidak relevan, hukuman seperti ini menimbulkan rasa tidak aman.
- Menghukum dengan cara membuang mainan-mainan anak.
Cara ini akan membuat anak trauma, selain itu anak akan menganggap bahwa membuang barang yang sudah dibeli padahal masih bagus adalah sesuatu yang wajar untuk dilakukan saat dewasa.
BACA JUGA: Nggak Perlu Mahal, Ini Mainan Terbaik untuk Anak Berusia 3 Tahun
- Menghukum dengan menakut-nakuti atau mengancam
Misalnya dengan mengatakan, ‘Kalau kamu tidak mengerjakan pekerjaan rumah, Pak Polisi akan ke rumah'.
Cara ini masih sering dilakukan, padahal akan menimbulkan rasa cemas berlebih pada anak.
Selain itu, besar kemungkinannya anak akan menganggap bahwa berbohong dan memanipulasi seseorang adalah sesuatu hal yang boleh dilakukan.
Nah, lalu bagaimana cara yang baik dan efektif untuk menghukum Si Kecil?
Sebaiknya Moms menegur anak terlebih dahulu, beritahukan bahwa apa yang ia perbuat adalah salah.
Jangan sungkan untuk orangtua memberikan apresiasi jika anak melakukan hal yang positif.
BACA JUGA: Buat Wajah Awet Muda dengan Lakukan Steam di Rumah, Ini Caranya Moms!
Ine menyebutkan, seringkali orangtua terlalu fokus pada hal negatif yang telah dilakukan anak sehingga cenderung mengabaikan perilaku positif yang dilakukan anak kedepannya walaupun hanya hal kecil.
Selain itu, penting untuk Moms menghukum anak dengan hukuman yang masuk akal dan disesuaikan dengan usia anak.
Misalnya, bila anak melanggar aturan di rumah maka ia tidak boleh menonton channel televisi tertentu pada jam tertentu.
Jangan lupa untuk membahas bersama apa kesalahan yang ia perbuat, dan apa yang sebaiknya dilakukan di masa mendatang.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR