5. Obat-obatan
Mengonsumsi obat tertentu dapat menyebabkan keringat di malam hari.
Salah satunya mengonsumsi obat antidepresan.
Dari 8% hingga 22% orang yang memakai obat antidepresan memiliki berkeringat lebih saat malam. Obat psikiatri lainnya juga punya efek yang sama.
Obat-obatan yang digunakan untuk menurunkan demam, seperti aspirin dan acetaminophen, kadang-kadang bisa menyebabkan keringat.
6. Hipoglikemia
Gula darah rendah bisa menyebabkan berkeringat.
Orang yang mengonsumsi insulin atau obat diabetes oral, mungkin mengalami hipoglikemia pada malam hari yang disertai dengan berkeringat.
7. Gangguan Hormon
Berkeringat atau kemerahan dapat dilihat dengan beberapa gangguan hormon, termasuk pheochromocytoma, sindrom karsinoid, dan hipertiroidisme.
8. Kondisi neurologis
Kondisi ini tidak umum terjadi, neurologis termasuk dysreflexia otonom, syringomyelia pasca trauma, stroke, dan neuropati otonom dapat menyebabkan peningkatan berkeringat dan dapat menyebabkan keringat malam.
BACA JUGA :Cantik Serta Elegan, Heels Bertabur Glitter Ini Tak Boleh Dipakai Tapi Bisa Dimakan! Kok Bisa?
Source | : | web md |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR