"Kami terkejut dengan seberapa efektif intervensi ini terbukti. Ukuran efeknya adalah 0,63 dibandingkan dengan rata-rata global 0,39," ungkap Iannotti.
Dimana dalam Penelitian tersebut, tim telah memasukkan anak-anak berusia 6 sampai 9 bulan untuk diberi satu telur per hari selama enam bulan.
Dan kemudian dibandingkan dengan kelompok yang tidak menerima telur.
"telur merupakan makanan lengkap, yang dikemas dengan aman dan bisa dibilang lebih mudah didapat, serta sumber daya yang baik daripada makanan pelengkap lainnya".
"Telur tampaknya menjadi sumber nutrisi yang layak dan direkomendasikan untuk anak-anak di negara berkembang," tambah Iannotti.
BACA JUGA: Pagi atau Malam Hari, Sebenarnya Kapan Waktu Terbaik untuk Mandi?
Si Kecil Tak Mau Tampil? Ini Cara Mengatasi Anak yang Malu Tampil di Depan Umum
Source | : | indianexpress.com |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR