Nakita.id - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), autisme adalah gangguan perkembangan pada anak.
Gangguan ini mengakibatkan anak tidak dapat berkomunikasi dan tidak dapat mengekspresikan perasaan serta keinginannya.
Sehingga, perilaku hubungan dengan orang lain terganggu.
BACA JUGA: Unggah Foto Liburan, Kaki Suami Marissa Nasution Bikin Salah Fokus
Anak autis atau penderita autisme ini terkadang dipandang sebelah mata dan dijauhi oleh masyarakat.
Mereka kerap dianggap sebagai orang-orang yang berbeda dan mengganggu.
Padahal sesungguhnya, anak autis justru butuh dukungan dari keluarga serta lingkungannya untuk dapat bertahan hidup.
Masyarakat seharusnya lebih bisa menerima anak autis ini dan mengetahui bahwa autisme bukanlah sebuah penyakit menular yang perlu dihindari.
Untuk itu, perlu adanya kesadaran masyarakat akan hal tersebut.
Hal ini juga diungkapkan oleh Gayatri Pamoedji, pendiri MPATI (Masyarakat Peduli Autis Indonesia).
"Semakin banyak orang tahu bahwa anak autis itu bukan orang gila atau kena santet. Dengan begitu mereka akan lebih mudah diterima di masyarakat," ujar Gayatri saat pembukaan Workshop for Autisme 'Mempersiapkan Remaja dengan Autisme menyiasati Emosi, Rasa Cemas dan Menggali Minat Bakat' yang diadakan di Kota Solo.
Agar masyarakat lebih bisa menerima anak autis ini, Gayatri bersama komunitas MPATI selalu melakukan berbagai sosialisasi.
Mereka menyosialisasikan mengenai apa itu autisme dan bagaimana mengenali anak autis.
Selain itu, para orangtua juga harus lebih mengenali anak-anak mereka.
Terlebih yang memiliki kecenderungan autisme tersebut.
Moms dan Dads harus lebih mengenali sejak dini apakah Si Kecil termasuk autisme atau bukan.
BACA JUGA: Siapa Sangka, 8 Hal Tak Terduga Ini Ternyata Bisa Sebabkan Kehamilan!
Dengan mendeteksi sejak dini, Moms dan Dads dapat segera menanganinya dengan tepat.
Berikut 7 ciri utama anak termasuk autisme.
1. Apakah anak Moms memiliki ketertarikan pada anak-anak lain?
2. Apakah anak menunjuk hal yang disukainya?
3. Apakah anak Moms mau menatap mata Moms lebih dari 1-2 detik?
4. Apakah anak Moms mau meniru ucapan, ekspresi wajah, ataupun gerak-gerik Moms?
5. Apakah anak Moms bereaksi ketika namanya dipanggil?
6. Apakah anak Moms mau melihat ke arah benda yang Moms tunjuk?
7. Apakah anak pernah bermain pura-pura, misal: pura-pura menyuapi boneka/terima telepon)?
Jika Moms menjawab "tidak" pada minimal dua pertanyaan di atas, maka anak Moms memiliki kemungkinan autisme.
Biasanya tanda autisme ini bisa dikenali pada Si Kecil mulai usia 2 atau 3 tahun.
BACA JUGA: Terkait Kabar Selingkuh dan Punya Dua Anak, Sule Buka Suara!
Bila ternyata Si Kecil terindikasi autisme, segera ajak anak berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Baru kemudian Moms bisa menentukan penanganan selanjutnya dengan terapis.
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR