Nakita.id - Akhir-akhir ini sebuah insiden di Thailand menyita perhatian media dari seluruh dunia.
Sebanyak 11 anak laki-laki tim sepak bola beserta 1 pelatihnya terjebak di dalam gua selama lebih dari seminggu.
Mereka terjebak sejak Sabtu (23/6) sore dan sekarang sedang dalam proses penyelamatan.
BACA JUGA: Belasan Hari Terjebak di Gua, Tim Sepak Bola Remaja Ini Dapat Pesan Haru dari Orangtua
Proses penyelamatan 12 orang ini termasuk cukup rumit karena dalamnya gua mencapai 4 km dari mulut gua.
Berawal dari 'tur' kecil dengan para pelatih, akhirnya mereka terjebak karena hujan deras tiba-tiba turun dan gua terendam banjir.
Sedangkan tidak ada satu pun dari mereka yang dapat berenang.
Tim penyelamat yang terdiri dari berbagai negara, seperti Australia, Inggris hingga Amerika sudah berusaha keras untuk menyelamatkan mereka dan memberi beberapa bantuan agar korban dapat bertahan.
Akhirnya, pada Minggu (8/7) malam, tim penyelamat berhasil mengeluarkan 4 orang anak yang semuanya dalam keadaan selamat.
BACA JUGA: Nadine Chandrawinata Gelar Resepsi, Mantan Kekasihnya Pamer Hasil USG
Sedangkan sisanya akan dilanjutkan pada Minggu pagi setelah tangki udara sudah diganti.
Melansir BBC, penyelamatan ini ternyata cukup sulit, sebanyak 90 penyelam ahli dimana terdiri dari 40 dari Thailand dan 50 dari luar negeri, telah bekerja sama mengeluarkan para korban.
BACA JUGA: Ketahuan Berteman Dengan
Mereka mengaku bahwa memasuki gua hingga bertemu dengan korban dan kembali ke daratan lagi adalah hal yang sangat melelahkan, bahkan bagi penyelam berpengalaman.
Proses tersebut meliputi berjalan, menyelam, memanjat serta menyebrang dengan bantuan tali yang sudah dipasang di dalam.
Selama proses penyelamatan ini anak-anak mengenakan masker seluruh wajah dan mereka ditemani 2 penyelam lainnya yang membawa tabung oksigen.
Setelah diselamatkan, keempat anak tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit di Chiang Ra.
BACA JUGA: Sudah Lebih dari Sepekan, Begini Keadaan Tim Sepakbola yang Masih Terjebak di Gua
Source | : | BBC |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR