Nakita.id - Jangan khawatir, Moms. Hampir semua perempuan setelah melahirkan mengeluhkan kakinya kram atau adanya pembengkakan pada pergelangan kaki.
Hal itu merupakan peristiwa biasa yang akan lenyap setelah dua minggu pasca melahirkan.
Kram pada kaki bisa disebabkan ketidakseimbangan mineral selama kehamilan atau hanya kekejangan otot biasa.
Untuk menguranginya, biasakan banyak bergerak dan mengonsumsi makanan tinggi kalsium, fosfor dan vitamin D.
BACA JUGA: Mengagumkan! Inilah Manfaat Terapi Air Bagi Kesehatan, Buat Si Kecil Juga
Namun bila si ibu terkena varises, maka pembengkakan pergelangan kaki perlu waktu lebih lama untuk kembali normal/sembuh.
Pembengkakan juga bisa disebabkan adanya cairan dalam tubuh yang berlebihan.
Untuk mengatasinya seringseringlah berjalan kaki supaya membantu meningkatkan peredaran darah pada kaki dan mengurangi pembengkakan.
Yang harus diwaspadai bila pembengkakan itu akibat dari preeklamsia, khusus pembengkakan ini disertai dengan beberapa gejala lain yang spesifik di antaranya tekanan darah sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih.
Selain kram pada kaki, beberapa bagian tubuh juga mengalami kram pascapersalinan.
BACA JUGA: Inilah 7 Tanda Peringatan Kanker Serviks yang Perlu Diwaspadai Setiap Perempuan
Seperti nyeri punggung.
Moms bisa mengalami sakit punggung karena perubahan fisik yang dialami tubuh selama kehamilan.
Stres fisik selama persalinan menyebabkan otot punggung menyebabkan rasa sakit, yang tetap sampai otot mendapatkan kembali kekuatannya atau selama beberapa bulan.
Jika Moms mengalami nyeri punggung sebelum kehamilan, ada kemungkinan besar terjadi setelah melahirkan. Kelebihan berat badan juga meningkatkan risikonya.
Nyeri perut bagian bawah dan atas
Nyeri pascapersalinan perut bagian bawah bisa disebabkan oleh kontraksi rahim yang berkepanjangan dan menyusui.
Kadang-kadang, rasa sakit juga bisa menjadi hasil dari komplikasi seperti infeksi genital atau radang usus buntu.
Sakit perut bagian atas jarang terjadi dan dapat terjadi karena infeksi. Moms harus, bagaimanapun, biarkan dokter mengetahuinya.
BACA JUGA: Perokok Harus Tahu, Makanan ini Dapat Membersihkan Nikotin di Tubuh
Nyeri panggul pascapersalinan
Selama kehamilan, hormon merangsang tulang panggul untuk mengembang dan berkontraksi untuk membantu persalinan.
Ligamen melonggarkan, dan aktivitas apa pun (bahkan berjalan) menyebabkan nyeri panggul setelah kehamilan.
Nyeri panggul pascapartum juga disebabkan oleh robekan di jaringan panggul dan otot selama persalinan.
Nyeri panggul juga dapat menyebabkan kesulitan buang air kecil, nyeri saat buang air besar, dan selama hubungan seksual.
Nyeri pinggul pasca persalinan
Nyeri pinggul normal terutama pada persalinan per vagina karena pinggul dan tulang panggul berada di bawah trauma setelah melahirkan.
Jika ada kesulitan dalam melahirkan bayi, penggunaan forceps atau vakum bisa memar, terkilir, atau bahkan patah daerah pinggul, menyebabkan rasa sakit lebih lanjut.
Tapi, jika rasa sakitnya parah dan berlangsung selama lebih dari dua minggu, Moms harus berkonsultasi dengan dokter.
BACA JUGA: Awas, Perempuan yang Bekerja Lembur Berisiko Terkena Diabetes!
Nyeri dada pasca persalinan
Nyeri dada setelah kehamilan bisa disebabkan oleh otot-otot yang tegang secara fisik selama persalinan atau infeksi dada.
Bisa juga akibat emboli paru (bekuan darah di paru-paru menghalangi arteri paru-paru).
Setiap rasa sakit yang parah, sesak napas, atau batuk darah membutuhkan bantuan medis segera.
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR