Nakita.id - Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang kian pesat hendaknya membuat berbagai elemen masyarakat dituntut untuk beradaptasi.
Hal ini khususnya pada bidang pendidikan sebagai pilar terdepan dalam pembentukkan karakter bangsa.
Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi ini mendorong lahirnya era baru yakni Revolusi Industri 4.0.
BACA JUGA : Ingin Si Kecil Cerdas dan Berkarakter? Inilah Kemampuan yang Harus Distimulasi
Pemerintah, khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam hal ini berupaya untuk menguatkan lini pendidikan karakter melalui tripusat pendidikan.
Tripusat pendidikan ini berperan membangun karakter anak melalui sinergi sekolah, keluarga, dan masyarakat untuk memperkuat karakter bangsa dalam menghadapi era 4.0.
"Dalam hal ini pemerintah memiliki peran yang sangat strategis untuk pembentukkan karakter bangsa, yaitu dengan menghadirkan berbagai program serta regulasi yang mendukung Perpres No. 87/2017 terkait pelaksanaan penguatan pendidikan karakter,"
ujar Dr. H. Khamim, M.Pd selaku DIiektur Pembinaan Sekolah Dasar, Ditjen Dikdasmen, Kemendikbud pada acara bincang perspektif bertema "Sinergi Tripusat Pendidikan Memperkuat Karakter Bangsa di era Revolusi Industri 4.0" bersama Trakindo di Jakarta pada 11 Juli 2018.
Salah satu upaya pemerintah tersebut ialah melalui berbagai program yang mengutamakan harmonisasi olah hati, olah pikir, dan olah raga sesuai dengan pancasila.
Pemerintah pun berusaha menekankan Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas.
Menurut Khamim, sekolah percontohan PPK tersebut sudah banyak dilakukan, khususnya hingga 2017 Kemendikbud menambah jumlahnya hingga mencapai 813 sekolah.
BACA JUGA : Mantap Berhijab, Chacha Frederica Ungkap Pengalamannya di Amerika
Untuk ke depannya, Khamim mengatakan akan berusaha menambah jumlah sekolah khusunya sekolah-sekolah yang berada di daerah terpencil dan tertinggal.
"Hal ini penting dilakukan mengingat menyeimbangkan antara ilmu pengetahuan dengan karakter merupakan bagian dari bekasl untuk pergaulan dan daya saing di era global," ujar Khamim.
Menurut Khamim, bekal pendidikan karakter akan menjadi penting bagi generasi penerus bangsa, khususnya generasi emas pada 2045 nanti.
Oleh karena itu, dirinya mengimbau agar sekolah, keluarga, dan masyarakat bisa bekerjasama untuk menciptakan lingkungan yang baik bagi anak.
BACA JUGA : Intip Foto Prawedding Tasya Kamila Menggunakan Pakaian Adat Minang, Elegan!
Adapun program tersebut hingga saat ini sudah berjalan cukup baik, namun masih belum seluruhnya.
Khamim pun berharap bahwa nantinya peserta didik mampi menjadi oribadi yang menjunjung tinggi pendidikan moral dan pendidikan akhlak agar selalu menjadi lebih baik, siap menghadapi perubahan, dan menyesuaikan dengan keterampilan yang wajib dimiliki di abad 21. (*)
6 Tips Membujuk Anak Agar Nyaman Menjalani Pemeriksaan dan Perawatan Saat Sakit
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR