Meski ukuran tubuhnya kecil dan berat badannya cuma 2-2,5 miligram, hingga kini nyamuk masih menjadi musuh yang menjadi ancaman anak-anak. Buktinya setiap tahun, nyamuk penular penyakit masih dengan leluasa menyebarkan virus dan parasit, bahkan menyebabkan sekitar 1,62 juta orang terserang malaria klinis dan lebih dari 100.000 orang menderita demam berdarah dengue di Indonesia. Selain itu, nyamuk merupakan serangga yang dapat membawa atau menularkan penyakit lain yang harus diwaspadai seperti demam berdarah, malaria, dan filariasis atau kaki gajah.
Pusat Pencegahan dan Kontrol Penyakit Menular Amerika (CDC), menyarankan penggunaan lulur/olesan antinyamuk di permukaan kulit yang terbuka untuk menghindari gigitan nyamuk. Paling aman adalah menggunakan produk antinyamuk yang dikhususkan untuk mereka. Misalnya ibu dan ayah bisa memilih produk yang mengandung minyak sereh (citronella oil) yang dapat mengusir dan mencegah nyamuk mendekati bayi. Untuk mencegah kulit kering, pilih yang sekaligus mengandung chamomile yang membantu mencegah iritasi ringan kulit bayi dan melindungi dari gatal-gatal akiba gigitan nyamuk. Produk ini dapat dipilih yang berbentuk krim (untuk bayi) atau berupa minyak telon yang berfungsi juga sebagai penghangat tubuh.
Ketika tidur malam, untuk menghindari gigitan nyamuk saat tidur, di balik kelambu ternyata lebih aman, efektif, mudah, dan murah daripada menggunakan obat nyamuk. Tidur di balik kelambu dapat menghindarkan gigitan nyamuk hampir 100%.Hindari penggunaan obat nyamuk bakar/semprot di rumah, terutama di kamar bayi/anak. Pasalnya, obat penangkal nyamuk ini mengandung racun yang berbahaya, lebih-lebih terhadap anak/bayi. Berbagai insektisida yang terkandung dalam berbagai obat nyamuk antara lain propoxur, dichlorvos, chlorpyrifos dan senyawa-senyawa turunan piretroid yang mempunyai daya racun yang besar dibandingkan dengan senyawa-senyawa turunan piretroid.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
KOMENTAR