"Tidak ada ijin dari mama, mama kurang cocok dengan kepribadian wanita itu.
Dia cemburu kepada mama.
Trus dia memonopoli Eza untuk menjauhkan Eza dari keluarganya.
Karena kayak menguasai, kemana Eza pergi ikut aja," ucap Ibunda Eza.
"Sampai mati pun mama tidak akan menerima perempuan yang namanya Echa. Mama tidak setuju," tegasnya lagi.
BACA JUGA: 6 Fakta Meiza Aulia Kekasih Eza Gionino yang Ditolak Jadi Mantu!
Pernikahan yang sejatinya bakal dilangsungkan pada 6 Juli lalu pun terpaksa harus ditunda.
Padahal pernikahan itu sudah terdaftar di KUA Cileungsi.
Sementara itu, Echa curhat melalui Instagram Storiesnya pada Rabu (11/7/2018).
Echa mengunggah sebuah kalimat bijak mengenai hati.
"Jikalau memang berniat untuk membalas kesakitan, sungguh mudah untuk menanam kebencian.
Mudah mencari-cari kesalahan, mudah mencari-cari kekurangan.
Syukur, hati Tuhan ciptakan dengan sebaik mungkin untuk menerima setiap kebijakan yang terjadi oleh semesta.
Dengan balasan untuk setiap perbuatan adalah perbuatan itu sendiri.
Tidak usah balik menghakimi, mencurangi, menyakiti.
Terlebih lagi menanam benci, hati Tuhan ciptakan dengan baik tentu untuk penerimaan yang baik tidak untuk diusik mati," ungkap Echa.
BACA JUGA: Kisah Cinta Soeharto dan Ibu Tien, Candaan Masa Kecil yang Jadi Kenyataan!
Mama tak setuju
Rencana pernikahan Eza Gionino dengan kekasihnya Meiza Aulia Coritha atau akrab disapa Echa, harus ditunda.
Dilansir dari akun @lambe_turah mengungkap, Hidayat Taufik, Kepala KUA Cileungsi membeberkan penyebab dari ditundanya pernikahan tersebut.
Ternyata alasan penundaan pernikahan tersebut adalah karena wali yang akan menikahkan Meiza dengan Echa masih berada di luar kota.
Hal tersebut berarti mereka harus menunggu sang wali kembali.
Namun hal berbeda justru diungkap oleh Ibu kandung Eza Gionino, Ruch Gaya.
Wanita paruh baya itu rupanya tak menyetujui putranya menikahi Echa.
BACA JUGA: Inggris Pulang 'Kandang', Pangeran William Berikan Pesan Menyentuh
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | bangka pos |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR