Nakita.id - Menurut data World Health Organization, sebesar 53 % penyebab kematian bayi berasal dari kurangnya nutrisi pada masa vital, yakni saat perkembangan otak di periode emas kehidupan bayi.
Praktik pemberian makan bayi yang berkontribusi pada kematian balita terkait malnutrisi, yaitu keliru dalam pemberian ASI dan MPASi.
Tindakan yang keliru tersebut terdiri dari:
BACA JUGA: Begini Cara Menghilangkan Lemak Perut yang Aman Bagi Ibu Menyusui!
- Pemberian ASI eksklusif kurang dari 4 bulan
- Pemberian Makanan Pendamping (MPASI) yang terlalu dini atau terlambat.
- MPASI yang diberikan tidak memenuhi kebutuhan zat gizi, baik secara kualitas maupun kuantitas serta tidak higienis.
BACA JUGA: Yuk, Ramaikan Bersantai Sore Hari Dengan Kripik Pisang Moka Ini
dr. Elizabeth Yohmi SpA, Ketua SATGAS ASI Indonesia, yang ditemui dalam acara Mothercare Ajak Para Ibu Mengenal Lebih Dekat Seni Menyusui, di Jakarta (18/7) menjelaskan tentang pentingnya ASI.
"ASI Ekslusif pada bayi merupakan suatu hal yang wajib bagi lbu yang mampu menjalankannya dan merupakan hak bayi untuk mendapatkan.
Para lbu dan orangtua diharapkan bisa melek informasi mengenai cara pemberian ASI yang tepat, karena hal tersebut sangat penting bagi kehidupan bayi."
Berbicara mengenai pemberian ASI, Elizabeth juga sangat menyarankan agar ibu dapat memberikan ASI secara langsung bukan melalui "media" lain, seperti botol susu.
BACA JUGA: Anak Denada Sakit Leukemia, Ini Ungkapan Perasan Sang Mantan Suami
"Kalau ibunya mampu, baiknya ASI diberikan secara langsung jangan dari botol.
Karena banyak sekali manfaat dari skin to skin contact antara ibu dan bayi.
Misalnya, akan tumbuh bonding (ikatan) antara ibu dan bayi, selain itu pengosongan payudara akan jadi lebih optimal.
Nah, hal ini akan sangat berbeda jika bayi minum dari botol susu," Tegasnya.
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR