- Tahu kebutuhan diri sendiri dan anak
Menurut Vendryana penting untuk mengetahui kebutuhan diri sendiri dan anak sebelum memilih sekolah.
"Misal tujuan ikut sekolah gini untuk anak bersosialisasi, tapi kalau gamau komitmen kamu bisa cari kelas weekend biasanya di day care gitu suka banyak."
- Cari durasi sekolah yang tidak lama.
Vendryana mengaku sekolah Zayka hanya berdurasi 1-1,5 jam.
"Dan itu udah bikin dia jadi laper dan bobo lebih lama," ungkapnya.
- Tidak dilakukan setiap hari
Vendryana tidak menyekolahkan Zayka untuk sekolah setiap hari.
Ia tetap mengusahakan Zayka untuk tetap bermain di rumah dan kegiatan bebas lainnya.
"Pokoknya tugas Zayka bermain, explore, tugas ibu cari mainan yang pas dan sekalian kasih stimulus. Dengan sekolah ini, aku jadi dapat ide-ide bermain juga untuk Zayka."
- Sesuaikan dengan kemampuan finansial
Tak dapat dipungkiri menyekolahkan anak akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
BACA JUGA: Tunjukan Foto Wajah Penuh Jerawat, Shandy Aulia: Saya Bukan Bidadari
Untuk itu, Vendryana menegaskan untuk selalu menyesuaikan dengan kemampuan finansial.
"Sekolah seperti ini ga wajib kok. Sekali lagi, kalo ibu bisa cari materi sendiri: baby gym, stimulus motorik halus, motorik kasar, sensory play, menurutku sudah more than enough.
Karena permainan edukasi harusnya nggak mahal. Dan mau sekeren apapun mainanya, yang paling penting adalah interaksi antara kita dan anak," unggahnya. (*)
Source | : | |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR