Nakita.id - Ketakutan secara berlebihan terhadap suatu hal sering kita kenal dengan istilah fobia.
Salah satu fobia yang "terkenal" adalah trypanophobia.
Trypanophobia adalah ketakutan ekstrem terhadap prosedur medis yang melibatkan suntikan atau jarum suntik.
BACA JUGA: Fobia 'Unik' Para Selebriti Lokal, Dari Takut Rambutan hingga Kerupuk!
Tak hanya anak-anak saja yang takut jarum suntik, orang dewasa pun banyak yang mengalami hal ini.
Anak-anak sangat takut pada jarum karena belum terbiasa dengan sensasi kulit yang ditusuk sesuatu yang tajam.
Semakin dewasa, perasaan takut ini semakin hilang.
Tapi bagi sebagian orang, rasa takut berlebihan terhadap jarum ini bisa bertahan hingga mereka dewasa.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan trypanophobia, antara lain:
- kenangan buruk dan kecemasan, seperti ingatan akan suntikan yang menyakitkan yang dapat dipicu dengan melihat jarum
- kepekaan terhadap rasa sakit, yang cenderung genetik dan menyebabkan kecemasan tinggi, tekanan darah, atau jantung berdetak cepat selama prosedur medis yang melibatkan jarum
BACA JUGA: Sentuhkan Lidah ke Langit-langit Mulut Sambil Bernapas, Rasakan Manfaat Ini
- saudara yang sudah mengalami fobia (bisa jadi menyebabkan perilaku genetis atau yang dipelajari)
- perubahan kimia otak
- fobia masa kecil yang muncul pada usia 10 tahun
- kekhawatiran terkait medis atau hipokondria
Orang yang menderita trypanophobia akan menunjukkan gejala panik saat melihat jarum atau diberitahu mereka harus menjalani prosedur medis yang melibatkan jarum suntik.
Gejala-gejala tersebut di antaranya pusing, bisa sampai pingsan, insomnia, gelisah, tekanan darah tinggi, denyut jantung sangat cepat, serta berupaya menghindari perawatan medis.
Ketakutan yang berlebihan terhadap jaum suntik tentu membuat dokter kesulitan untuk melakukan tindakan medis.
Untuk itu, fobia ini harus diatasi.
BACA JUGA: Yuni Shara Unggah Foto yang Diambil 21 Tahun Lalu, Warganet Heran dengan Hal Ini
Kebanyakan orang dengan trypanophobia direkomendasikan melakukan beberapa psikoterapi, yaitu:
Terapi perilaku kognitif (CBT)
Terapi ini sangat efektif menyembuhkan berbagai fobia.
Moms hanya perlu bersikap terbuka dan menceritakan ketakutan terhadap jarum pada terapis.
Terapi ini akan membentuk ulang pola pikir sesorang.
Setelah terapis menyadarkan bahwa pola pikir penderita selama ini salah, terapis akan menanamkan kembali pola pikir yang benar secara terus-menerus.
Dengan demikian, penderita akan kembali percaya diri dan mampu mengendalikan pikiran serta perasaannya sendiri.
Terapi pemaparan
Mirip dengan CBT karena fokusnya adalah mengubah respon mental dan fisik penderita terhadap jarum.
Sedikit menakutkan, terapis justru akan sering menggunakan jarum dalam terapi ini.
Entah dalam bentuk foto maupun jarum suntik asli.
Penderita akan diminta melihat foto jarum, berdiri di samping jarum asli, memegang jarum, hingga membayangkan disuntik dengan jarum.
BACA JUGA: Viral Video Mas Pur 'TOP', Inilah Sosok Putri Anne Alias Novita yang Membuatnya Patah Hati
Obat
Diberikan kepada seseorang yang begitu stres sehingga tidak mau menerima psikoterapi.
Obat penenang dapat membuat tubuh dan otak cukup rileks.
Obat-obatan ini juga dapat digunakan selama tes darah atau vaksinasi.
BACA JUGA: Sabai Dieter Keguguran di Kehamilan 5 Minggu, Posisi Tidur Bisa Jadi Penyebabnya!
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Kunthi Kristyani |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR