Nakita.id - Peribahasa mengatakan bahwa dengan uang bisa membeli segalanya, sehingga tak jarang orang kaya bisa melakukan apa pun dengan harta yang dimilikinya.
Namun, jika tidak dikelola dengan cermat bukan tidak mungkin kekayaan akan menjadi bencana di masa mendatang.
Seperti deretan miliuner super kaya berikut ini, yang nasibnya justru berakhir miris dan melarat di masa tuanya.
Eike Batista
Di tahun 2012, Eike Batista didapuk sebagai orang terkaya ketujuh di dunia oleh majalah Forbes dengan kekayaan mencapai 30 miliar dolar AS atau sekitar Rp 450 triliun.
Kekayaannya itu ia dapat dari bisnis minyak dan gas alam.
BACA JUGA: Mengenal Kakebo, Solusi Cerdas Menabung ala Jepang Untuk Stay At Home Moms
Namun, hanya dalam waktu satu tahun kekayaan Batista jatuh menjadi 200 juta dolar AS atau Rp 2 triliun saja dan seiring waktu semakin menurun.
Sempat menjadi inspirasi generasi muda kala itu, banyak proyek infrastrukturnya yang ambisius tidak direncanakan dengan baik dan gagal membuahkan hasil.
Bahkan pada Januari 2014, Batista sudah tak mempunyai uang lagi dan malah berhutang.
Bangkrutnya Batista karena keputusan bisnisnya keliru dan ia juga mengambil hutang dalam jumlah besar dalam menjalankan bisnisnya dulu.
Berita terbaru, sosok yang sempat menjadi raja minyak dan tambang ini telah divonis hukuman 30 tahun penjara karena terbukti terlibat kasus korupsi.
Elizabeth Holmes
Elizabeth Holmes adalah pendiri perusahaan Theranos yang bergerak dalam bidang tes darah.
Tahun 2015, Holmes dinobatkan sebagai miliuner wanita termuda dengan kekayaan mencapai 9 miliar dolar AS atau Rp 212 triliun.
Namun, pemerintah Amerika Serikat segera melakukan penyelidikan terhadap akurasi hasil tes darah perusahaan Holmes.
BACA JUGA: Waspada Moms, 5 Masalah Keuangan Ini Berpotensi Hancurkan Pernikahan!
Hasilnya, ditemukan bahwa Theranos melakukan penipuan dalam melakukan hasil tes darah.
Hasil penyelidikan ini otomatis menutup segala lini usaha Theranos.
Dalam waktu kurang satu tahun, kekayaan Holmes jatuh sekejap alias tidak memiliki apa-apa.
Alberto Vilar
Tahun 1979, Alberto Villar dan rekannya Gary Tanaka mendirikan perusahaan investasi bernama Amerindo.
Di masa kejayaannya, perusahaan ini mampu mengeruk keuntungan hingga 1 miliar dolar AS atau 14 triliun rupiah.
Namun, pada 2008 Vilar terlibat kasus pencucian uang yang dihasilkannya dari penipuan.
Selanjutnya, pada 5 Februari 2010 Vilar terbukti bersalah dan ia dipenjara selama 9 tahun.
Tahun 2012 Vilar mengajukan banding, namun ditolak dan hukumannya ditambah satu tahun kurungan.
Akibatnya ia jatuh melarat, karena aset perusahaannya digunakan untuk mengganti kerugian nasabah yang ditimbulkan.
Sean Quinn
Sean Quinn pernah menjadi orang terkaya di Irlandia.
Kekayaannya mencapai 6 miliar dolar AS atau sekitar 85 triliun rupiah.
Sial baginya, pada 2008 krisis ekonomi menyebabkan kerugian besar bagi perusahaannya.
Lantas perusahaan asuransi miliknya dijatuhi denda 3,24 juta dolar AS atau sekitar Rp 46 miliar.
Tak berhenti sampai disitu, anggota keluarga Quinn mendapat berbagai gugatan di pengadilan dan mereka harus mengganti kerugian penggugat yang terus berdatangan.
Hanya dalam waktu tiga tahun kekayaan Sean habis, pada 2011 pria berusia 70 tahun ini dinyatakan bangkrut.
BACA JUGA: Peluncuran Kampanye #LebihBaik Sekarang, Penting Merencanakan Keuangan Sejak Dini
Manoj Bhargava
Manoj, pria berusia 65 tahun asal India ini awalnya berprofesi sebagai seorang supir taksi.
Nasibnya berubah ketika ia merintis usaha minuman berenergi penambah stamina '5 hour drink.'
Tahun 2012 produknya meledak di pasaran, dalam sekejap mata Bhargava menjadi kaya dengan aset mencapai 1 miliar dolar AS atau 13 triliun rupiah.
Tapi suksesnya tak bertahan lama, karena disinyalir minuman yang ia hasilkan menyebabkan serangan jantung.
Harga saham perusahaannya jatuh sehingga pada 2014 ia tak lagi jadi menjadi miliuner.
Yang menarik, pria ini sempat mendapat pujian karena pada 2015 ia menyumbangkan sisa harta yang ia miliki.(*)
Berikan Pengetahuan Mengenai Produksi Pakaian Dalam dengan Cara Edukatif, Rider Resmikan Establishment Underwear Factory di KidZania Jakarta
Source | : | BBC,YouTube,mirror.co.uk |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR