Nakita.id - Marissa Nasution yang sedang menikmati harinya sebagai seorang ibu kali ini menjadi sorotan.
Caranya memberi ASI untuk si Kecil Alaia Moana dalam botol menuai pro kontra dari warganet.
Beberapa menegur Marissa Nasution untuk memberi ASI dan menyusui secara langsung karena lebih banyak manfaatnya.
Sedangkan menurut Marissa Nasution setiap ibu memiliki hak dan lebih tahu kebutuhan anak kandungnya sendiri.
BACA JUGA: Beruntung, Momo Eks Geisha Dilirik Mertua David Beckham Gara-gara Ini!
Seperti apa pun cara Moms memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil itu adalah cara terbaik masing-masing.
Di sisi lain, banyak pula warganet yang tetap memberi semangat dan mencoba berpikir positif pada Marissa Nasution.
Bisa jadi Moms memberikan Si Kecil susu dalam botol karena sedang sakit atau sibuk bekerja.
Walaupun momen menyusui Si Kecil dalam botol mungkin tak seintens saat menyusui langsung.
Seperti yang diketahui salah satu manfaat menyusui secara langsung bisa membangun ikatan yang kuat antara Moms dan Si Kecil.
BACA JUGA: Respons Orangtua Siswa SD Meninggal Usai Ditikam Teman Sebangku!
Tapi, bagi Moms yang masih memberi anak ASI dalam botol bisa juga merasakan manfaat yang sama seperti menyusui langsung.
“Bottle Nursing” adalah istilah yang diciptakan di kalangan Attachment Parenting, tetapi prinsip-prinsip tersebut dapat digunakan oleh semua orang tua.
Berikut adalah 6 langkah untuk membantu Moms lebih menikmati waktu membangun ikatan dan hubungan dengan bayi saat disusui dengan botol:
BACA JUGA: Miris, Kronologi Siswa SD Meninggal Dunia di Tangan Teman Sebangku!
1. Dekatkan bayi ke tubuh Moms
Ketika bayi menyusu di payudara , seluruh tubuhnya berada dalam dekat dengan dada Moms Wajah, lengan dan tangan keduanya bersentuhan kulit ke kulit dengan Moms.
Ketika menyusui dengan botol, Moms merapatkan bayi dengan posisi kepala bersandar di lengan Moms, pegang botol sedekat mungkin ke dada.
Jika bisa, berikan pengalaman sentuhan kulit-ke-kulit secara penuh, seperti waktu awal-awal kelahirannya. Gendonglah bayi saat diberi susu.
2. Buatlah saat memberi susu sebagai waktu yang istimewa.
Tatap matanya ketika memberi susu dan bicara dengan lembut kepada bayi, beri dia perhatian penuh.
Ubah posisi selama memberi susu, mirip saat bayi menyusu di payudara. Minimalkan gangguan-gangguan seperti TV, ponsel, atau percakapan dengan orang lain sebisa mungkin.
BACA JUGA: Wah, Nikita Mirzani Ungkap Kebiasaan Mistis Keluarga Dipo Latief!
3. Buatlah agar waktu memberi susu adalah waktu untuk Moms.
Beberapa orangtua menyamakan saat-saat memberi susu dengan botol adalah saat bayi dipegang Moms, persis seperti yang dia rasakan jika menyusu dari payudara.
Ia akan melihat, mencium dan merasakan Moms selama menyusu dan ini akan memperkuat ikatan khusus itu.
Saat-saat semacam ini juga memberi Moms kesempatan untuk duduk dan bersantai secara teratur di siang hari.
4. Kenali isyarat lapar bayi.
Semua bayi lebih suka minum susu kapan pun saat mereka lapar, dan bukan dengan mengikuti jadwal yang ketat.
Mengenali isyarat lapar bayi lebih awal juga berarti dia tidak stres ketika Moms menyiapkan susunya. Menangis adalah isyarat lapar paling akhir, lebih baik dihindari.
BACA JUGA: Mantap Cerai, Nikita Mirzani Beberkan Soal Hasil Test Pack Positif!
Isyarat lapar bayi pada umumnya, termasuk:
Awal - menjilati bibir; membuka dan menutup mulut; mengisap tangan, jari tangan atau pakaian.
Aktif - mencari-cari dada Moms; mencoba mendapatkan posisi menyusu seperti biasa dengan cara bersandar; menggeliat-geliat, memukul pelan di lengan atau dada berulang kali.
Akhir - menggerakkan kepala dari sisi ke sisi lain; menangis.
Juga kenali isyarat bayi saat merasa kenyang. Lihatlah, ia mungkin mulai menjauhkan bibirnya dari Moms atau botol, jadi gelisah atau menolak untuk mengisap lagi.
Persis bayi-bayi penyusu dari payudara yang membutuhkan jumlah susu yang bervariasi sepanjang hari, bayi Moms mungkin kadang-kadang membutuhkan porsi yang lebih kecil.
Dengan memerhatikan isyarat darinya, Moms bisa menghindari memberikan susu dalam jumlah berlebihan.
5. Atur aliran susu dari botol
Bayi mungkin membutuhkan bantuan Moms untuk mengendalikan aliran susu dari botol, sehingga ia memiliki waktu untuk jeda dan istirahat sejenak saat minum susu.
Jika aliran susu ke mulutnya tetap, ia harus terus menelan. Yang kelihatannya seperti minum susu dengan antusias dan cepat mungkin sebenarnya bayi Moms sedang berusaha untuk mengatasi kewalahannya.
Cara untuk mengatur pemberian susu botol:
a. Posisikan bayi sedemikian rupa dengan kepala lebih tinggi daripada perutnya. Hindari kepalanya terlalu mendongak atau dagunya terlalu menunduk.
b. Pegang botol sehingga posisinya horisontal, bukan ke bawah. Miringkan botol hanya ketika Moms perlu mengalirkannya ke dot. Gunakan aliran sepelan mungkin ke dot yang sebanyak bisa diterima bayi Ibu.
BACA JUGA: Ashanty Olahraga Pakai Baju Ketat, Lekuk Tubuhnya Jadi Sorotan!
Biarkan bayi memutuskan kapan mulai menyambut dot dengan bibirnya. Biarkan dia “mencari-cari” dot, ketimbang menyorongkannya ke mulutnya.
Setelah ia mengisap beberapa kali, tarik dengan lembut dot dan biarkan dia mengambil jeda. Ia akan memberi isyarat ketika siap menyedot kembali.
Lanjutkan ini hingga ia menunjukkan tanda-tanda butuh sendawa atau jeda yang lebih lama. Ubah posisi dan ulangi.
Pemberian susu bisa berlangsung selama 15-20 menit, kadang lebih, kadang kurang.
Perhatikan tanda-tanda selesai dari bayi. Hindari untuk menggodanya agar menghabiskan isi botol – biarkan nafsu makannya yang mengendalikan. (*)
Source | : | nakita |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR