Memang tanda lahir yang dimiliki Kiana terbilang jarang.
Kiana merupakan 3 dari 1.000 orang yang memiliki tanda lahir serupa.
Tanda lahir seperti Kiana biasanya dimiliki orang-orang pada wajah, kepala dan lengan atau kakinya yang disebabkan karena perkembangan abnormal pembuluh darah di kulit.
Tak seperti tanda lahir lain yang makin lama makin memudar, tanda lahir berupa noda seperti anggur ini makin lama akan makin tumbuh dan bahkan makin mengeras seiring bertambahnya usia.
"Ini akan selalu tumbuh, dan tak akan membuatku mundur. Aku akan tetap menikmati hidup," ujar Kiana.
BACA JUGA: Diduga Korban Aborsi, Janin Ditemukan Membusuk di Jok Motor
Awalnya, Kiana memang merasa berat menerima keadaannya.
Penampilannya membuat Kiana diperhatikan secara negatif dan bahkan diasingkan dengan orang lain,
Ia bahkan merasa berada dalam situasi yang sulit ketika bertemu dengan anak-anak, karena mereka akan menjerit, panik dan bahkan menangis karena melihat wajahnya yang berbeda.
"Saya dipanggil wajah ungu pemakan manusia oleh orang-orang. Tetapi untungnya, ibuku membantu saya mengatasi masalah ini dan memperlakukan saya seperti anak seusia saya pada umumnya," ujar Kiana.
Hal ini dibenarkan oleh sang ibu, Ann McCarthy.
Ia mengaku harus siap dengan keadaan anaknya yang akan berpengaruh kepada dirinya sendiri apalagi saat dewasa.
Kiana akan terus melakukan operasi laser untuk menghilangkan sedikit demi sedikit tanda lahirnya.
BACA JUGA: Ashanty Ungkap Kebahagiaan Menikah dengan Anang Hingga Sesukses Ini
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | The Sun |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR