Nakita.id - Setiap perempuan memiliki keputusan tersendiri kapan dirinya akan melepas masa lajang dan memasuki bahtera rumah tangga.
Namun, di Indonesia tampaknya sudah merupakan hal biasa jika wanita menikah di usia muda.
Berbeda jika seorang perempuan belum juga menikah padahal sudah melewati usia 30 tahun, maka beragam persepsi masyarakat akan bermunculan.
Label 'perawan tua' seolah menjadi hal biasa untuk dilontarkan bagi wanita yang belum menikah di usia matang.
Hal ini rupanya yang dialami oleh artis cantik Raline Shah.
Raline sendiri memiliki karier yang cukup melejit di dunia hiburan tanah air.
Wanita 33 tahun ini juga bermain film, bintang iklan dan model, serta sempat merilis single lagu.
BACA JUGA: Mengenal Kakebo, Solusi Cerdas Menabung ala Jepang Untuk Stay At Home Moms
Finalis Puteri Indonesia tahun 2008 ini memang terlihat banyak menghabiskan waktu bersama dengan teman-temannya dan berbagai macam aktivitas sosial.
Menginjak kepala tiga, wanita ini nampak santai dan belum memiliki rencana untuk melepas kesendiriannya.
Hal ini menimbulkan pertanyaan 'usil' warganet perihal dirinya yang belum juga memiliki pasangan hidup di usianya yang sudah terbilang matang.
Melalui unggahan instastory pribadinya, wanita berdarah melayu ini menuliskan hashtag #siapabilanggakbisa.
Hal tersebut berkaitan dengan pertanyaan seputar pernikahan yang kerap menghampirinya selama ini.
"Kasian amat, dah 30an masih single, terlalu milih milih ya," tulis Raline dalam instastorynya yang menggambarkan pertanyaan dari warganet.
Namun, apakah iya masih sendiri di usia 30-an adalah hal yang buruk?
Amalia McGibbon, satu dari tiga penulis buku The Choice Effect: Love And Commitment In An Age Of Too Many Options memaparkan keuntungan bagi perempuan yang masih single pada usia 30 tahun.
Berikut ini ulasannya.
BACA JUGA: Komentar Krisdayanti di Instagram Aurel Tuai Banyak Komentar, Kenapa?
Saatnya untuk lebih menyayangi diri sendiri
Tidak ada yang aneh dan salah dengan status perempuan yang belum menikah pada usia 30-an.
Belum menikah di usia yang matang menandakan bahwa perempuan memiliki tujuan hidup dan prioritas, mengingat tentunya banyak hal yang masih ingin diraih selain pernikahan.
Jangan merasa bersalah jika lebih mendahulukan meraih cita-cita dibandingkan menikah dan memiliki keluarga.
Belum menikah menandakaan saatnya menyayangi diri sendiri dan menikmati hidup.
Anggap semua pilihan hidup yang telah diambil, baik atau buruk, sebagai sesuatu yang patut disyukuri, bukan hal yang harus disesali.
Ini adalah saat paling sempurna dalam menikmati hidup karena telah menyadari tanggung jawab dan risiko dalam hidup.
Tidak ada pangeran berkuda seperti dalam dongeng
Tak ditampik, semua orang tentu menginginkan pasangan yang terbaik.
Faktanya, tidak ada seorang pun pria sempurna. Namun, bukan hal yang mustahil untuk memperoleh pria yang berkualitas.
Dengan masih sendiri, wanita tentu memiliki waktu untuk menghadapi realita dan bisa mempertimbangkan lebih matang kualitas pria seperti apa yang layak dijadikan pendamping hidup di masa depan.
Maka dari itu, jangan merasa minder sampai harus menurunkan standar, tetapi bukan berarti mengharapkan yang mustahil.
BACA JUGA: Bukan Raja Arab, Begini Kehidupan Mewah Keluarga Sultan Brunei yang Super Kaya
Cintai pekerjaan
Saat ada sesuatu yang membuat kita terus bersedih dan putus asa, ini sinyal untuk melakukan perubahan.
Termasuk dalam hal pekerjaan, perempuan akan lebih bisa fokus dan mandiri dalam mengejar sesuatu yang diinginkan dan dicintai.
Lebih baik menjadi perempuan pemilih dibandingkan perempuan bodoh.
Manfaatkan waktu yang tersedia untuk bersenang-senang
Saat sedang dekat dengan beberapa pria, kita harus pintar membagi perhatian, pastikan semuanya mendapatkan porsi yang sama.
Keputusan solid tak mungkin diraih, bila kita tak bisa berpikir jernih.
Yang paling penting jangan membohongi siapa pun, dengan status sendiri tentu akan memiliki amat banyak waktu untuk melakukan hobi yang selama ini mungkin belum sempat dilakukan.
BACA JUGA: Cara Lain Bakar Kalori Setara Jogging 15 Menit, Tontonlah Film Horor!
Memilih itu perlu
Keputusan memilih bukan berarti menjadi memiliki batas, melainkan menyusun dengan cemat apa yang akan dijadikan pilihan.
Maka dari itu, pilihlah segala yang disuka dan bisa selama masih sendiri, misalnya destinasi wisata yang sudah lama ingin dikunjungi, merancang perjalanan karir dan kriteria yang diinginkan untuk menjadi suami di waktu yang tepat.
Hidup adalah pilihan, bahkan kehidupan setelah pernikahan juga akan membuat kita dihadapkan pada beragam pilihan seperti lokasi rumah yang diinginkan, jumlah anak dan keputusan penting lainnya.
Dengan begitu, memilih itu perlu dan bukanlah suatu hal yang buruk.(*)
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR