Nakita.id - Sejak berabad lalu, beragam tanaman yang tumbuh di Nusantara sudah lazim digunakan sebagai bahan pengobatan.
Ada yang berasal dari daun, bunga, buah, batang, akar, atau umbi.
Tak heran jika sampai kini pengobatan herbal masih menjadi salah satu andalan bagi kesembuhan sebuah penyakit.
BACA JUGA: Pasca Melahirkan, Perempuan Berisiko Terkena Wasir, Mengapa?
Perasan jeruk nipis dan kencur yang dapat menyembuhkan batuk hanya sebagian kecil dari ribuan tanaman obat yang ada di Indonesia.
Sebut saja jahe, kunyit, bawang merah-putih, pecah beling, mengkudu, dan banyak lagi.
Khasiatnya sangat beragam, mulai mengatasi masalah pencernaan hingga kanker.
Jahe misalnya, dianggap sebagai tanaman seribu khasiat karena bisa dijadikan bermacam obat, seperti untuk melancarkan peredaran darah, memperbaiki pencernaan, mestabilkan kadar kolesterol LDL (jahat), meredakan batuk-pilek, menurunkan tekanan darah tinggi, meningkatkan nafsu makan, meningkatkan daya tahan tubuh, dan lainnya.
BACA JUGA: Jangan Malas Minum Air Putih, Fungsinya Untuk Ginjal Luar Biasa!
Penggunaan obat herbal pun memiliki beberapa keuntungan dibandingkan obat medis.
1. Umumnya harganya lebih terjangkau
Meski ada beberapa obat yang harganya sangat tinggi, seperti buah merah dari Papua.
Namun, harga tinggi biasanya tak berlangsung lama.
Hanya euforia sesaat akibat pengaruh pemberitaan di media yang lantas dimanfaatkan untuk kepentingan komersial.
2. Obat herbal mudah didapat
Umumnya tanaman herbal banyak berada di sekitar kita, bahkan bisa dibudidayakan sendiri.
BACA JUGA: Tak Perlu Minum Obat, Ini 6 Cara Mengatasi Sakit Kepala dengan Cepat
3. Rendah racun
Dibandingkan obat medis, tingkat toksisitas (sifat beracun) obat herbal relatif lebih rendah dibanding obat-obatan kimia asalkan penggunaannya benar.
Berdasarkan penelitian, kandungan tanaman obat bersifat kompleks dan organis sehingga dapat disetarakan dengan makanan.
Kesimpulannya, obat herbal relatif lebih aman dikonsumsi dibandingkan obat-obatan farmasi.
Hanya, hingga saat ini penelitian secara khusus terhadap tanaman obat belum banyak dilakukan sehingga banyak orang memanfaatkannya berdasarkan pengalaman sebelum-sebelumnya.
KOMENTAR