Sebuah pernyataan polisi mengatakan, "Ponsel telah diretas untuk menemukan rekaman dan obrolan WhatsApp, sekarang ada remaja yang dituduh bertukar pesan itu sedang dicari."
Mereka menambahkan, “Niat remaja adalah untuk mengunggah video ke media sosial sebagai bagian dari tantangan dari Permainan Momo untuk bunuh diri."
Pihak berwenang di Meksiko juga telah memulai menyebarkan informasi untuk memperingatkan anak-anak dan orangtua tentang bahaya Momo.
BACA JUGA: Dikenal Hidup Mewah, Justin Bieber Kencan Kenakan Sepatu 'Murah'
Unit Kejahatan Komputer Tabasco mengatakan jika target dari permainan ini adalah untuk meretas, menghasut, melecehkan, hingga memeras korban.
"Risiko tantangan ini di kalangan anak muda dan anak di bawah umur adalah bahwa penjahat dapat menggunakannya untuk mencuri informasi pribadi.
Tak hanya itu, mereka juga menghasut bunuh diri atau kekerasan, melecehkan, memeras, menghasilkan gangguan fisik, dan psikologis seperti kecemasan, depresi dan insomnia."
Momo game ini masuk dalam fenomena Blue Whale, fenomena media sosial yang mengerikan di mana anak-anak didorong untuk melakukan tugas sehari-hari yang mengerikan termasuk menyakiti diri sendiri, menonton film horor, dan bangun pada jam yang tidak biasa.
Tugas yang dikeluarkan oleh para pengguna game untuk korban selalu meningkat dari hari ke hari hingga hari ke-50 di mana korban diarahkan untuk melakukan bunuh diri.
Mengenai fenomena Blue Whale, National Society for the Prevention of Cruelty to Children (NSPCC) yang berpusat di London mengatakan, anak-anak seharusnya tidak merasa tertekan untuk melakukan apa pun yang membuat mereka merasa tidak aman.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Mirror |
Penulis | : | Fita Nofiana |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR