Seorang juru bicara dari NSPCC berkata: “Anak-anak dapat mengalami kesulitan untuk menghadapi tekanan teman sebaya tetapi mereka harus tahu bahwa tidak apa-apa untuk menolak mengikuti orang gila yang membuat mereka merasa tidak aman atau takut," kata dia.
“Orangtua harus berbicara dengan anak-anak mereka dan tekankan bahwa mereka dapat membuat pilihan mereka sendiri dan mendiskusikan cara untuk mengatakan tidak," tambahnya.
BACA JUGA: Meghan Dapat Masalah Karena Ayahnya, Begini Kepedulian Kate Middleton
Tugas paling penting dari orangtua di zaman semua ikut larut dan serba ikut-ikutan adalah meyakinkan anak-anaknya bahwa mereka tetap dapat diterima dalam kelompok/pertemanan dengan tetap menjadi dirinya sendiri.
Kepercayaan diri ini penting untuk membantu anak menolak bila diminta melakukan sesuatu yang dapat menyakiti mereka atau membuat mereka tidak nyaman, oleh pihak lain.
Di Indonesia sendiri belum ditemukan kasus serupa, tapi sebagai orangtua mengawasi anak-anak tentu menjadi penting karena mudahnya teknologi informasi membuat segala hal merambah secara cepat. (*)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Mirror |
Penulis | : | Fita Nofiana |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR