Mereka kompak mengenakan kaos panjang, celana dan sepatu berwarna putih.
Acara pemecahan rekor dunia yang diselenggarakan oleh pemerintah ini diikuti beragam golongan peserta mulai dari anak-anak bahkan lanjut usia (Lansia).
Namun, hanya peserta yang terdaftar yang boleh masuk kawasan Monas dan untuk warga yang belum terdaftar tidak diperbolehkan masuk selama kegiatan menari berlangsung.
BACA JUGA: Rutin Konsumsi Ramuan Lemon dan Bawang Putih, Bisa Hilangkan Penyakit Ini
Setelah kegiatan usai pada 07.30 WIB, warga biasa baru diperbolehkan memasuki kawasan Monas.
Usai kegiatan pemecahan rekor tersebut, peserta langsung berhamburan keluar untuk mengikuti kegiatan Car Free Day yang biasa berlangsung.
Tidak berhenti sampai disini, kedepannya pemerintah akan mendaftarkan tari-tarian Indonesia lainnya ke Guinness World Records agar masyarakat dunia bisa mengenal budaya Indonesia.
"Tentu kami siapkan gerakan-gerakan tarian lain untuk kita latih, karena melatih 1.500 instruktur dan mengunpulkan 65.000 peserta itu tidak mudah, butuh waktu dan kita akan mencari gerakan apalagi yang akan kita daftarkan di Guinness World Records," ujar Imam.
Usai mengikuti senam poco-poco, Presiden langsung bertolak mengikuti acara Harmoni Indonesia 2018 yang diadakan di Plaza Timur Stadion Utama Gelora Bung Karno di waktu yang sama.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR