Jumlah pasien kanker paru diperkirakan mencapai 2,5 juta pada 2025.
Profesor Yilmaz mengatakan risiko kanker paru-paru hingga 30 kali lebih tinggi pada orang yang merokok.
Sedangkan yang tidak merokok, kemungkinan terkena kanker paru-paru lebih rendah dari 1% pada orang yang tidak pernah merokok dalam hidup mereka.
BACA JUGA: Sering Berhubungan Intim Tak Menjamin Kebahagiaan, Ini Frekuensi Terbaiknya!
"Begitu perokok berhenti kebiasaannya, risiko terkena kanker paru mulai berkurang.
Setelah 15 tahun berhenti merokok, risiko kanker paru-paru dapat menurun hingga 90% ," kata Yılmaz.
Yilmaz juga mengingatkan, orang tidak boleh lupa bahwa risiko juga datang pada mereka yang bukan perokok tetap berisiko, yaitu apablia dirinya selalu terpapar rokok setiap hari (perokok pasif).
Source | : | The Daily Sabah |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR