Kalo Ry lagi “betingkah” ambegan, dia kaya gak bisa kontrol emotions-nya. Gak tantrum. Gak nangis jerit2. Cuma kaya kesel banget mukanya.
Melotot2 kesel, stomping his feet dan banyakan untuk alesan gak jelas banget kaya cewek kalo lagi PMS dan biasanya mommy dadynya yang jadi target keselnya my guess sih transisinya biarpun halus tapi banyak.
Dia naik ke kelas baru yang ada homeworknya, temen2 baru, mau punya adik baru, baru bobo juga di kamar sendiri, tapi yah memang sudah usianya sih.
But still, breaks my heart sometimes to see him like that. Ada yang pernah experience ini gak sih? Sedih deh," ungkap Sharena.
BACA JUGA: Awas! Anak Bisa Alami Gangguan Mental Karena 'Siblings Bullying'
Nah, dilansir dari Tabloid Nakita, perubahan sikap anak menjelang kelahiran sang adik biasanya bersumber pada kecemasan (anxiety), dalam hal ini dia cemas dengan kelahiran adiknya.
Walaupun orangtua sudah menjelaskan bahwa dia akan punya adik, namun anak usia dini belum bisa membayangkan kenyataannya seperti apa setelah dia punya adik.
Yang mungkin ia bayangkan bahwa perhatian orang-orang di sekitarnya, khususnya sang ibu, tidak lagi seperti biasanya.
Setelah adik lahir, dia harus menunggu giliran sang ibu menyusui atau mengurus adiknya dulu, padahal sebelumnya dengan segera ibu memenuhi kebutuhannya.
Untuk mengatasinya, Moms harus menenangkan hati anak dengan menunjukkan bahwa kita tetap sayang dan memerhatikan dia.
Kata-kata kunci yang patut dicamkan adalah “mengembalikan trust anak” bahwa orangtuanya mengasihinya.
Source | : | |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR