Nakita.id - Membacakan dongeng untuk batita berbeda dengan bayi, karena interaksi yang terjadi pada bayi tidak terlalu dalam, tapi dengan batita sudah lebih luas mengingat di usia ini Si Kecil sudah lebih mengerti.
Oleh karena itulah, Si Kecil akan lebih cenderung bertanya, menyela cerita, melompat, merangkak, ikut menyelami cerita yang Moms berikan.
Akan tetapi tak perlu khawatir meskipun Moms bukan pendongeng, tapi tetap bisa membacakan dongeng untuk Si Kecil.
Yang terpenting adalah adanya keinginan untuk mendongeng, menciptakan kreativitas, melakukan interaksi dengan Si Kecil, memberi manfaat pada Si Kecil yang didasari oleh rasa cinta kasih untuknya.
BACA JUGA: Catat Moms, 6 Aktivitas Harian Ini Bisa Membahayakan Tulang Punggung
Seperti halnya membacakan dongeng untuk bayi, membacakan dongeng untuk batita pun boleh menggunakan buku dongeng, boneka, dan lainnya yang penting dapat bermanfaat untuk Si Kecil.
Agar dongeng yang Moms sampaikan dapat ditangkap oleh Si Kecil dengan baik, dikutip dari buku Nakita, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan.
1. Nikmati saat bercerita
Berceritalah dengan santai dan tak terlalu cepat atau terburu-buru, maka jika kondisi tubuh atau situasi tidak tepat, janganlah memaksakan untuk mendongeng.
Dongeng yang dipaksakan akan membuat Si Kecil tidak merasa nyaman bahkan ia akan kehilangan manfaat yang seharusnya ia dapatkan.
BACA JUGA: Sempat Diminta Gugurkan, Begini Hidup Bayi Kembar 7 Pertama di Dunia!
2. Hidupkan karakter dongeng
Hidupkan karakter-karakter yang ada di dalam dongeng dengan memvariasikan nada suara pada masing-masing karakter.
Libatkan pula Si Kecil dalam setiap adegan cerita atau minta Si Kecil untuk mengisi suara salah satu tokoh cerita.
Dengan penghidupan karakter, Si Kecil akan jauh lebih tertarik dengan dongeng yang Moms berikan.
Hal itu akan berbeda jika semua nada karakter yang Moms mainkan sama, dongeng yang Moms berikan serasa tidak bernyawa, mati dan monoton.
BACA JUGA: Hidup Di Tengah Hiruk Pikuk Perkotaan Bisa Merusak Jantung, Ini Faktanya!
3. Kontrol emosi dan intonasi
Meskipun Moms boleh menghidupkan karakter, berekspresi dan memainkan intonasi, tapi semuanya harus tetap terkontrol.
Jangan sampai karena Moms ingin memaksimalkan manfaat dongeng, Si Kecil malah takut, jika Si Kecil takut dengan hal yang berbau seram, sebaiknya hindari peniruan suara yang terlalu didramatisir.
4. Pilih dongeng sederhana
Pilihlah dongeng yang struktur ceritanya sederhana sesuai dengan usia Si Kecil.
Cerita tidak perlu rumit, strukturnya bisa dimulai dari membangun cerita, memunculkan satu atau dua permasalahan, kemudian menuntaskan permasalahan dan selesai.
Jangan memilih dongeng yang perlu analisis mendalam karena anak usia ini tak mampu menganalisisnya.
BACA JUGA: Taburkan Bubuk Kayu Manis Pada Tanaman, 6 Hal Ajaib Ini Akan Terjadi
5. Ciptakan interaksi yang baik
Apabila Si Kecil merespon, berkomentar, menyela, bertanya, sambutlah dengan baik dan penuhi keingintahuannya itu.
Interaksi seperti ini akan membuat Si Kecil menerima manfaat plus dari kegiatan mendongeng.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR