Nakita.id - Sadar atau tidak, Moms mungkin telah memberikan banyak gula pada makanan Si Kecil.
Bahkan ketika Moms sudah mengurangi pemberian makanan penutup kepada mereka.
Jika anak makan terlalu banyak gula, dapat berkontribusi pada banyak masalah kesehatan, termasuk tingginya tingkat obesitas, gigi berlubang, asma, dan faktor risiko penyakit jantung saat dewasa.
Menurut penelitian baru yang dilakukan oleh para peneliti di Centers for Disease Control, anak-anak di Amerika Serikat semakin menambahkan gula dalam makanan mereka.
BACA JUGA: Ikatan Dokter Indonesia Anggap 3 Peraturan Baru BPJS Kesehatan Ini, Rugikan Pasien dan Dokter
The American Heart Association merekomendasikan tidak memberikan makanan apapun dengan tambahan gula untuk anak-anak di bawah usia 2 tahun.
Untuk anak-anak yang lebih tua dari 2 tahun, direkomendasikan tidak lebih dari 6 sendok teh gula tambahan setiap hari.
Peneliti mensurvei orangtua dari 800 anak berusia 23 bulan hingga 6 tahun untuk mengukur berapa banyak gula tambahan yang dikonsumsi dalam 24 jam.
Untuk usia 6-11 bulan, 61% gula dalam makanan mereka ditambahkan gula, dan jumlah itu semakin tinggi ketika mereka bertambah besar.
BACA JUGA: Denada Tolak Bantuan Penggalangan Dana Karena Alasan Ini, Indra Bekti: Ia Sangat Luar Biasa
Hampir 98-99% gula yang dikonsumsi oleh anak usia 1 dan 2 tahun ditambahkan gula.
Balita dari usia 19 hingga 23 bulan, mengonsumsi rata-rata sekitar 7 sendok teh gula tambahan per hari, dan jumlah tersebut lebih banyak daripada cokelat batangan!
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Source | : | pop sugar |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR