Nakita.id - Semua orangtua tentu ingin buah hatinya tumbuh menjadi anak yang aktif dan cerdas.
Psikolog klinis Kasandra Putranto menggarisbawahi, bahwa kecerdasan seorang anak tak bisa diukur hanya dari satu sisi seperti IQ semata.
BACA JUGA: Gara-gara Kado Ulang Tahun, Ringgo Menyesal dengan Keputusannya pada Sabai
Kecerdasan juga mencakup beberapa faktor seperti emosional dan sosial.
Selama ini, umumnya orangtua pasti akan panik dan segera membawa anak ke psikolog jika ada perkembangan berbeda dibanding anak sebayanya.
Padahal, ada metode sederhana yang bisa diterapkan orangtua di rumah untuk mendeteksi kecerdasan anak sejak dini.
BACA JUGA: Bukan Karena Harta, Hal Mengharukan Ini Bikin Ruben Onsu Iri Pada Ivan Gunawan!
Metode ini bernama ABCDEFG. Cara ini praktis dan mudah untuk dilakukan dalam memastikan anak berkembang menjadi generasi yang cerdas di masa mendatang.
“Metode ini bisa sekaligus menjadi alat deteksi dini (kecerdasan) yang mudah bagi orangtua,” ungkap Kasandra dilansir dari Kompas.com.
Seperti apakah metode ABCDEFG ini, berikut ulasannya:
A: Attitude dan Achievement
Menurut pendiri Kasandra & Associates, attitude dan achievement harus sudah dibiasakan kepada anak sejak kecil.
BACA JUGA: BPOM: Ini Daftar Produk Kosmetik Berbahaya, Ada Merek Terkenal Juga!
“Misalnya ada dua anak jatuh, lalu sama-sama luka. Anak satu diperlakukan orangtuanya ‘oh enggak apa-apa, bisa lari’, satu lagi justru sedih enggak berkesudahan,” kata Kasandra.
Sebaiknya, oangtua mencontoh sikap orangtua pertama yang justeru mendorong anak agar tetap tegar dan tangguh walaupun habis terjatuh.
Sementara itu, achievement bisa dilakukan orangtua dengan cara memberikan dan menghargai apapun prestasi yang dicapai anak dalam fase tumbuh kembangnya.
BACA JUGA: Gelar Pesta Ulang Tahun Anak, Kezia Karamoy Umumkan Kabar Bahagia Ini
B: Big brain
Kasandra mengungkapkan penting untuk orangtua memastikan otak anak mereka bertumbuh.
Hal inilah yang menjadi alasan mengapa dokter sering mengukur kepala bayi.
“Untuk memastikan, ibu perlu mengonsumsi makanan yang bernutrisi sejak anak masih dalam kandungan, dan menyusui,” papar Kasandra.
C: Care and love
Saat otak sudah besar, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengisi.
BACA JUGA: Diisukan Overdosis Al Ghazali Gusar, Dirinya dan Tim Lakukan Hal Ini
“Dia bisa karena biasa. Dia bisa cinta sesama karena merasa orangtuanya pun juga,” kata Kasandra.
Jika tak ada perhatian sejak kecil, dan anak dikelilingi cacian atau kemarahan maka sepanjang hidup anak akan merekam dan bisa mencontoh perilaku tersebut hingga dewasa.
D: Dancing and exercise
Olahraga seperti berenang adalah aktivitas yang sangat penting untuk pertumbuhan anak.
“Aktivitas fisik penting bagi anak untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka,” ujar Kasandra.
BACA JUGA: Intip Kediaman Mewah Vlogger Tasya Farasya yang Serba Ungu, Dapur Uniknya Curi Perhatian
E: Eat healthy food and drink
Nutrisi adalah hal yang krusial, maka penting untuk anak mengasup makanan yang sehat dan bernutrisi.
Kasandra juga menganjurkan agar anak menghindari makanan yang mengandung MSG dan gula berlebihan.
F: Fun edutainment
Saat belajar, anak perlu sesuatu yang menyenangkan karena pola belajar yang penuh tekanan dan kekerasan tak akan membuat anak bisa menangkap pelajaran dengan baik, bahkan bisa menimbulkan trauma.
G: Good quality of sleep
Penilaian terakhir yang tak kalah penting yaitu kualitas tidur.
BACA JUGA: Pelajaran Bagi Orangtua, 2 Balita Tersedak Koin Saat Bermain, Salah Satunya Ditolak 3 Rumah Sakit
“Anak tak boleh kekurangan atau kelebihan tidur, karena bisa kurang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan dia,” ungkap Kasandra.
Setelah mengetahui komponen tersebut, selanjutnya Moms bisa melakukan penilaian dengan memberikan plus dan minus.
Jika sudah dilakukan tambah nilai 1, namun jika belum tercapai hasil yang diinginkan maka kurangi satu.
BACA JUGA: Awas! Dianggap Sehat 3 Kebiasaan Ini Justru Tidak Baik Dilakukan
“Diharapkan hasil penilaiannya adalah plus, kalau minus berarti harus kembali diperhatikan lebih ketat lagi,” pungkas Kasandra.
Bagaimana Moms, sudah sejauh mana perkembangan Si Kecil?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR