Nakita.id - Penggunaan empeng atau dot pada bayi masih kerap menjadi perdebatan di kalangan para Moms.
Ada yang menganggap, empeng dapat menganggu kesehatan mulut dan kebiasaan menyusu bayi.
Namun ada pula yang menganggap, empeng dapat membantu bayi lebih tenang di saat rewel.
Namun terlepas dari semua perdebatan itu, rupanya empeng dapat menjadi salah satu cara untuk mencegah kematian bayi mendadak atau SIDS.
BACA JUGA: Penelitian : Bayi Tidur Lebih Nyenyak Bila Diberikan Empeng!
SIDS adalah sindrom kematian mendadak pada bayi yang tidak bisa diprediksi.
SIDS kerap terjadi saat bayi sedang tidur karena lemas akibat salah posisi tidur dan selimut berlebih.
Dilansir dari Mom Junction, ahli menegaskan bahwa dot bisa mengurangi SIDS.
Mereka menyebut dot bisa membantu membuka saluran udara lebih lebar lagi sehingga pernapasan bayi tidak terganggu.
Selain mencegah SIDS, empeng juga memiliki beberapa manfaat lainnya.
Misalnya ketika hendak membawa bayi di penerbangan, tak ada salahnya bila Moms membawa empeng.
Sebab empeng dapat membantu meredakan sakit telinga bayi saat berada dalam pesawat.
BACA JUGA: Cara Lain Bakar Kalori Setara Jogging 15 Menit, Tontonlah Film Horor!
Terutama di saat perubahan tekanan udara take off dan landing kerap membuat bayi menangis kesakitan.
Dengan memberikan empeng, bayi akan terus mengisap sehingga rasa sakit akan berkurang.
Empeng juga membantu bayi terlahir prematur biasanya refleks mengisapnya akan berkurang.
Sebab perkembangan fisiknya yang tidak sempurna.
Namun dengan bantuan empeng, bayi dapat mulai berlatih refleks mengisap pada payudara ibu.
BACA JUGA: Jangan Segera Merapikan Tempat Tidur Setelah Bangun, Ini Alasannya
Sesekali menggunakan empeng hingga bayi berusia 1 tahun tidak akan memengaruhi pertumbuhan giginya.
Namun, jika bayi telanjur sulit dipisahkan dari empeng hingga usianya 1 tahun, sebaiknya lakukan penyapihan dari empeng secara bertahap.
Keterusan mengempeng dapat mengganggu pertumbuhan rahang dan gigi susunya (tonggos).
Gangguan ini dapat berpengaruh pada susunan gigi permanennya nanti. Untuk melepaskan “ketergantungannya” pada empeng, lakukan cara-cara berikut:
- Jangan ganti empengnya yang sudah rusak dengan empeng baru.
- Buang empeng itu dengan disaksikan oleh Si Kecil, agar ia tak mencari-carinya, marah dan kecewa. Katakan alasan mengapa kita membuang empengnya. Tentu saja alasan itu harus dapat diterima olehnya.
- Alihkan perhatiannya dengan kegiatan lain kalau keinginan mengempeng muncul kembali. (*)
Source | : | momjunction |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR