Nakita.id - Indonesia berhasil menyabet empat medali emas dalam Asian Games 2018, hingga Selasa (21/8/2018).
Medali emas pertama disumbangkan dari cabang taekwondo oleh Defia Rosmaniar.
BACA JUGA: Inilah Hal Pertama Akan Dilakukan Defia Peraih Medali Emas Pertama Indonesia dengan Uang 1,5 M
Defia berhasil melaju ke babak final tunggal putri dan berhasil menang dari Marjan Salahshouri, perwakilan Iran dengan skor 8.690-8.470 pada babak final.
Prestasi Defia ini tentu diapresiasi oleh seluruh masyarakat dan juga petinggi negara.
Sebelumnya, Defian memang sudah diprediksi menyumbang emas untuk Indonesia dari cabang taekwondo, mengingat Defia telah mengukir berbagai prestasi.
BACA JUGA: Seringnya Karena Uang atau Mertua, Berantem dengan Pasangan Bisa Picu Penyakit Ini
Melansir dari Tribun Jakarta, Imam Nahrowi selaku Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) mengaku telah menyiapkan janjinya berupa jaminan menjadi PNS dan rumah untuk para peraih emas di ajang Asian Games 2018.
Bahkan, peraih medali emas juga berhak atas bonus senilai Rp 1,5 miliar.
BACA JUGA: Atlet Indonesia Termuda di Asian Games 2018, Usianya Baru 9 Tahun!
Defia mengaku bahwa bonus yang ia dapat tersebut anak dipakai naik haji bersama orangtuanya.
Namun, ayahnya kini telah tiada, sehingga prestasi yang ia dapat inilah yang akan ia persembahkan untuk almarhum ayahnya.
Defia menyebut bahwa ayahnyalah peran penting untuk memotivasi Defia tetap giat berlatih dalam olahraga taekwondo hingga kini sudah meraih keberhasilan.
Ayahnya lah yang tetap memotivasi Defia, kala ibunya merasa was-was dan takut bila anak perempuannya terjun ke olahraga taekwondo.
Meski ibunya merasa takut, namun saat ditemui Tribun Bogor, ia merasa bangga dan juga bahagia melihat anaknya berhasil mengharumkan nama Indonesia dan juga keluarganya.
Kaswati (54) kepada Tribun Bogor mengatakan bahwa ia mendukung karir anaknya yang makin cemerlang.
Ia bahkan rela berangkat dari Bogor ke Jakarta naik angkot lantaran tak ada lagi yang mengantar dan menemani, mengingat suaminya kini telah tiada.
BACA JUGA: Tak Hanya Olahraga Umum, Ini Tiga Olahraga Unik di Asian Games!
"Dari sini gak ada yang jemput soalnya. Ibu naik angkot, sampai Stasiun Bogor, terus naik kereta ke Stasiun Manggarai, tempat adik Ibu," ungkap Kaswati saat menceritakan semangatnya melihat pertandingan Defia di Jakarta Convention Centre, Minggu (19/8/2018).
Sampai di rumah adiknya, Kaswati menginap satu malam dan juga sempat menjenguk Defia yang saat itu berada di Hotel Century.
BACA JUGA: Tasya Kamila Beri Kejutan Anniversary Mertua, Warganet Galfok ke Bagian Kakinya
Sebagai orangtua dari atlet, Kaswati sebetulnya mendapat hak untuk menonton anaknya secara gratis, tetapi Kaswati mengaku tak menggunakannya.
"Katanya dapet, tapi kasihan Defia harus tanya-tanya, kan dia udah nggak pegang HP kan. Biar fokus dia di pertandingan. Ibu beli aja sendiri," ungkap Kaswati yang memilih membeli tiket sendiri agar tidak mengganggu anaknya.
Kaswati mengaku membeli tiket seharga Rp 100 ribu dan mengantre seperti penonton lain.
"Iya, Ibu beli tiket sendiri karena Ibu sudah nggak sabar ya.
Itu kan pengurus masih banyak yang ngurus, nggak mungkin ngurusin tiket aja.
Jadi bareng-bareng lah, sama yang lain juga beli tiket, ngantre sama-sama," tambahnya.
Kaswati juga mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan kemauannya sendiri, mengingat anaknya sudah menjelang pertandingan sehingga ia tak mau merepotkan dan memecah konsentrasi Defia yang harus sibuk menanyakan klaim tiket orangtuanya.
BACA JUGA: Mewah, Kue Pertunangan Priyanka Chopra dan Nick Jonas Berhias Daun Emas 24 Karat!
"Ya sudah beli sendiri, ngantri sama-sama.
Yang penting dapat tempat duduk, nyaman, Alhamdulillah lihat Defia bertanding sampai selesai," tutupnya.
Kaswati juga mengatakan bahwa semenjak anaknya berhasil membawa nama harum Indonesia, rumahnya yang berada di Kampung Leuwibenkok, Leuwisadeng, Bogor, ramai didatangi para tamu dan juga wartawan.
BACA JUGA: Tega, Sambil Tertawa Seorang Pengasuh Masukkan Anak Menangis di Mesin Cuci
Wicked Siap Menghiasi Layar Lebar Indonesia, Sebuah Adaptasi Sinematik dari Kisah Ikonik The Wizard of Oz
Source | : | tribun bogor,tribun jakarta |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR