BACA JUGA: Vaksin MR, Hasil Kesepakatan 9 Dokter Tertulis BPOM Nyatakan Tidak Ada Kandungan Babi!
“Ide gunung itu dibuat karena keterbatasan Stadion GBK yang dibangun tahun 1962, atapnya itu tidak mampu untuk mehanan lampu, berbeda dengan Stadion masa kini yang bisa menampung lebih dari 100 ton, jadi semua properti digantung di atas. Karena kita tidak bisa melakukan itu, akhirnya kita buat objek lebih dekat. Kita naikin objeknya, baru lah dari situ muncul ide gunung,” ungkap Wishnutama dilansir dari laman Tribunnews.com.
Usai sukses menghelat upacara pembukaan yang megah, Wishnutama pun mengunggah postingan menyentuh di akun instagram pribadinya.
Tampak Wishnutama mengunggah bagaimana perjuangannya mengembalikan 'wujud' lapangan ke bentuk semula.
“Pada saat banyak orang memposting gambar-gambar indah panggung ini semalam, justru kami harus kerja keras membongkar panggung yang luar biasa menopang acara semalam dalam waktu 60 jam untuk kembali dijadikan lapangan atletik,” demikian caption yang tertulis dalam unggahannya.
BACA JUGA: Komentar Krisdayanti di Instagram Aurel Tuai Banyak Komentar, Kenapa?
Waktu 60 jam sudah dipatok oleh pihak Inasgoc karena lapangan harus digunakan lagi untuk lapangan atletik.
Dalam postingannya, Wishnutama mengunggah beberapa foto panggung, terutama foto replika gunung di panggung yang membuat orang kagum.
Dalam foto, terlihat beberapa alat berat dikerahkan untuk mempermudah proses pembongkaran.
Tak banyak yang tahu, luas panggung tersebut lebih dari 1.350 meter persegi dengan bentangan rumput 3.000 meter persegi.
Tak hanya itu, replika dua gunung yang menjadi bahan perbincangan warganet ternyata membutuhkan air sebanyak 140.000 liter untuk mengairi replika gunung dan air terjun.
Tak ketinggalan, Wishnutama pun turut mengucapkan terimakasih kepada replika gunung yang dikerjakan oleh ratusan orang tersebut.
“Terima kasih sudah menjadi bagian penting dari acara semalam. Bye bye gunung,” ungkapnya.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Kompas.com,Instagram,tribun |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR