Nakita.id- Moms, beberapa kabar tentang duduk terlalu lama bisa berdampak buruk bagi kesehatan sudah sering didengar.
Ya, duduk terlalu lama selain berkontribusi terhadap berat badan, duduk dalam waktu yang lama juga menyebabkan sakit punggung, diabetes, hingga gangguan metabolisme tubuh.
Moms, tak cukup dengan deretan penyakit itu ternyata duduk terlalu lama juga berpengaruh terhadap kesehatan otak.
Peneliti dari Liverpool John Moores University menemukan alasan kenapa Moms tidak dianjurkan duduk terlalu lama.
BACA JUGA: Pasangan Bahagia Jarang Memposting Kebersamaan di Media Sosial, Ini Alasannya!
Sebuah penelitian dilakukan menggunakan 15 testi dewasa yang memiliki pekerjaan sehari-hari dengan jam kerja yang cukup lama.
Masing-masing testi diberikan perlakukan untuk duduk selama empat jam tanpa berpindah tempat.
Sedangkan perlakuan yang lain, testi dipersilahkan duduk dan berjalan setiap 30 menit sekali.
Saat penelitian berlangsung, kepala testi dipasangi ultrasound yang dapat mengukur aliran darah ke otak, Moms.
BACA JUGA: Stefan William Ketakutan Saat Naik Helikopter, Lihat Ekspresinya!
Hasil penelitian menunjukkan adanya bukti berkurangnya aliran darah para testi selama penelitian.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Applied Physiology menjelaskan, duduk yang terlalu lama memicu berkurangnya aliran darah ke otak.
Nah Moms, sirkulasi darah di otak yang sering bermasalah pada akhirnya dapat memicu berbagai gangguan neurologis.
BACA JUGA: Pengalaman Saat Mengandung Arsy Penuh Cobaan, Ashanty Tulis Keterangan Haru
Nah...bagaimana jika kita memiliki waktu duduk yang sangat lama saat di kantor?
Apa yang harus kita lakukan agar aliran darah ke otak tetap lancar?
Ternyata dalam penelitian ini para ilmuwan juga menemukan bahwa aliran darah dapat dipulihkan dengan berjalan lo, Moms!
Jadi, jangan terpaku mengetik dan mengerjakan pekerjaan di atas kursi, tapi cobalah bangkit dan berjalan sejenak.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | national geographic |
Penulis | : | Dian Noviana Ertanti |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR