Nakita.id - Gadis bernama Shinta Putri Dina Pertiwi, mahasiswi jurusan Kedokteran yang menempuh pendidikan di University of Leipzig, Jerman dikabarkan meninggal dunia usai berenang di Danau Trebgaster.
Shinta Putri dinyatakan meninggal dunia pada 13.30 waktu setempat, Kamis (9/8/2018).
BACA JUGA: Kerap Tempuh Naik Motor 130 KM, Mahasiswi Unhas yang Sebentar Lagi Sarjana Tewas Dibegal
Menurut kronologi yang dilansir Nakita.id dari Surya.co.id, Shinta awalnya pergi bersama dua temannya untuk berenang di Danau Trebgaster, Bavaria.
Namun saat berenang, mahasiswi 22 tahun itu hilang sehingga teman-temannya melapor pada petugas.
Pencarian dilakukan di danau seluas 68ribu meter persegi dan akhirnya Shinta ditemukan dalam keadaan tak bernawa pukul 16.00 waktu setempat.
Jenazah Shinta ditemukan mengapung 30 meter dari tepi danau.
Pemulangan jenazah Shinta tak semudah yang dibayangkan.
Keluarga awalnya mendapat kabar bahwa jenazah Shinta sepenuhnya akan ditanggung oleh negara.
BACA JUGA: Dapat Beasiswa Hingga S-1, Deddy Corbuzier Janjikan ini Pada Pemanjat Bendera Tiang Reza Mangar
"Sebelumnya kami diberitahu kalau kepulangan Shinta ditanggung oleh negara. Tapi siang tadi dikabari kalau biaya kepulangan tidak ditanggung," ungkap Umi Salamah, ibu Shinta (13/8/2018) silam.
BACA JUGA: Hari ini Kembali Berlaga, Intip Kondisi Anthony Ginting, Pahlawan Asian Games 2018
Bahkan menurut Umi, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) berjanji akan menanggung, bila keluarga Shinta menyatakan surat tidak mampu.
Tetapi orangtua Shinta menolak karena Umi merasa masih mampu dan tidak mau membuat surat pernyataan tidak mampu.
"Saya sebetulnya bisa saja, hanya saja kabar ini mendadak. Padahal sebelumnya saya baru saja kirim uang ke Shinta senilai 8 ribu Euro, atau sekitar Rp 150 juta," ungkap Umi.
Akhirnya, keluarga memilih membuka donasi melalui Kitabisa.com, daripada membuat surat pernyataan tidak mampu.
BACA JUGA: Jadi Ratu Meme, Perempuan ini Edit Wajahnya Serupa Roy Kiyoshi, Dikometari Para Artis!
Menghimpun dari berbagai informasi yang sudah pernah dilakukan sebelumnya, keluarga Shinta mematok nilai maksimal Rp 60 juta untuk biaya pemulangan Shinta.
Tak perlu waktu lama, target akhirnya tercapai dan keluarga bisa segera mengurus kepulangan Shinta.
Jenazah Shinta diterbangkan dari Frakfurt, Jerman pada Selasa (21/8/2018) menuju Jakarya.
Sebelum sampai Jakarta, jenazah Shinta bermalam di Bangkok, Thailand pada (22/8/2018).
Baru kemudian (23/8/2018), Shinta sampai di Bandara Soekarno Hatta pada 11.30 WIB dengan penerbangan Thai Airways via Bangkok.
Tak langsung kembali diterbangkan ke Malang, jenazah Shinta juga harus bermalam di Soetta dan akan diterbangkan ke Bandara Abdurahman Saleh (24/8/2018) pagi.
BACA JUGA: Gara-gara Kenal di Tinder, Mahasiswi di Bandung Ini Diperkosa di Kamar Hotel
BACA JUGA: Akan Menikah 2 Minggu Lagi, Kokain yang Dihisap Richard Muljadi Ternyata Hadiah Pernikahan
Sekitar pukul 11.30 WIB, jenazah Shinta disemayamkan di rumah duka akan disalatkan oleh keluarga dan kerabat.
Meski anaknya sudah meninggal dua minggu silam dan pastinya keluarga ingin sekali melihat kondisi Shinta sebelum ia tak lagi bisa dilihat untuk selama-lamanya, Umi Salamah mengaku khawatir bila peti mati anaknya dibuka.
Hal tersebut lantaran keadaan Shinta yang mungkin mengkhawatirkan.
Keluarga memutuskan mengubur jenazah Shinta beserta peti matinya.
"Karena sudah dua minggu ya, jadi kami tidak tahu bagaimana keadaannya," ungkap Salamah seperti yang ditulis Surya.co.id, Kamis (23/8/2018).
Keputusan Umi tentu sudah dibicarakan dan disepakati oleh keluarga serta ulama-ulama terdekat.
"Kami khawatir nanti saat dibuka, anak mengeluarkan bau tidak sedap. Makanya kami mendiskusikan dulu ke kiai dan ulama di sini," tambahnya.
BACA JUGA: Berdalih Tes Keperawanan, Seorang Pria Cabuli Calon Istri Anaknya Hingga 10 Kali
Umi mengaku ikhlas tidak bisa melihat anaknya untuk terakhir kali, namun demi keamanan, ia mau tak mau harus tegar.
"Sebenarnya ingin memeluk, melihat wajah Shinta untuk terakhir kali. Tapi kami harus lihat bagaimana nanti perkembangannya," tutup Umi.
Pemakaman yang sedianya akan dilaksanakan pada Jumat (24/8/2018) ini telah disiapkan oleh keluarga.
Para pelayat juga sudah mulai berdatangan dan membantu persiapan sejak Kamis (23/8/2018) kemarin.
Padahal, putrinya akan menikah Desember nanti dengan kekasihnya yang kini sedang menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Shinta bahkan juga kabarnya akan kembali melanjutkan kuliah S3 nya di Jerman bersama suaminya kelak.
Namun, takdir berkata lain.
BACA JUGA: The Sacred Riana Perkenalkan Bahasa Jawa di America's Got Talent, Ini yang Dikatakan!
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | surya.co.id,Tribun Jatim |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR