Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam International Journal Of Cancer itu menunjukkan, asupan antioksidan dari makanan atau pil, tidak menurunkan atau meningkatkan risiko terkena tumor.
Antioksidan dapat melawan proses terjadinya tumor yang disebut oksidasi.
Proses inilah yang menghancurkan sel tumor.
Hal penting yang menjadi catatan, pria yang mengonsumsi paling banyak antioksidan dari pil vitamin berisiko 28 persen lebih tinggi terkena kanker prostat dibanding yang mengonsumsi sedikit suplemen atau tidak sama sekali.
Mereka yang minum suplemen vitamin paling banyak juga berisiko sekitar 15 persen lebih tinggi mengidap kanker prostat stadium lanjut.
BACA JUGA : Berhasil Kalahkan Pebulutangkis Nomor Dua Dunia, Jonathan Christie Minta Hal ini
Tumor ini bisa cepat menyebar ke organ lain dan mengurangi kesempatan hidup penderitanya.
Menurut peneliti, riset ini menegaskan bahwa asupan antioksidan dalam jumlah tinggi berhubungan dengan peningkatan risiko kanker prostat yang mematikan dan cepat menyebar.
“Kontributor utamanya adalah vitamin C. Temuan ini menjadi acuan penelitian selanjutnya,” kata mereka. Namun peneliti menyatakan, sampai riset lainnya dilakukan mereka tidak yakin apakah suplemen vitamin benar-benar memicu kanker.
Dr Carrie Ruxton dari Health Supplements Information Service di Inggris menyatakan pendapat berbeda.
Menurutnya, sangat mungkin pria mengalami gejala terkait kanker prostat atau rasa lemah jauh sebelum didiagnosa.
“Kanker tidak ada hubungannya dengan konsumsi suplemen,” ujarnya.
Konsumsi vitamin dosis tinggi belakangan ini sedang populer.
Toko penjual suplemen dapat menjual tablet vitamin C berdosis 1.000 miligram. Padahal tubuh hanya perlu 40 miligram supaya cepat sembuh dan tetap sehat.
Source | : | kompas health |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR