Untuk si usia sekolah, sayur bisa disajikan dengan lebih leluasa.
Bisa digoreng, disalad, dibuat gado-gado, karedok dimasak tumis, direbus atau dikukus.
Sebenarnya hampir semua jenis sayuran dapat dikonsumsi oleh anak.
Namun tetap harus diperhatikan penyajiannya.
Sayuran yang baik untuk anak-anak balita adalah sayuran yang berwarna oranye-kuning (karena kandungan beta karotennya tinggi), hijau tua (berkaitan dengan mineral terutama Fe/zat besi dan klorofilnya yang tinggi), ungu-merah-oranye (pigmen warna merah antaksantin dan likopen tinggi sebagai antioksidan serta kandungan mineral Fe, Mg dan vitamin B kompleksnya tinggi).
Sedangkan beberapa sayuran yang sebaiknya tidak diberikan kepada anak adalah sayuran yang sifatnya bergas seperti kol, sawi pahit dan sayuran yang keras/alot seperti terong, lobak.
Baca Juga: Jarang Makan Sayur, Anak Bisa Idap Kolesterol Tinggi
Sebelum diolah, jangan lupa untuk mencuci sayuran terlebih dulu, kemudian baru dipotong-potong setelah itu dimasak sebentar.
Cara ini kecil kemungkinan membuat vitamin yang larut dalam air akan hilang.
Sebaliknya pengolahan sayuran dengan memasaknya hingga matang dapat membuat semua vitaminnya hilang.
Kebutuhan sayuran pada anak dalam satu hari adalah sebanyak 2 porsi dimana satu porsinya sekitar 100 gram.
Takaran itu sama dengan semangkuk sayuran berkuah atau sekitar 2 ikat bayam.
Tapi ingat pemilihan bahannya harus divariasikan.
Dalam arti setiap hari usahakan sayuran yang disajikan pada anak berganti-ganti.
KOMENTAR