Tak hanya itu, Jojo pun sempat merasa ragu saat akan bermain di final, karena rekan seperjuangannya yaitu Anthony Sinisuka Ginting gagal lolos ke final.
BACA JUGA: 3 Anggota Polisi Menaiki Tubuh Ikan Hiu, Cici Panda Beri Protes Tegas!
"Kami berharap adanya all Indonesian Final. Tetapi oleh pelatih saya diminta untuk tidak memikirkan hal itu dan bermain dengan pola permainan saya di final," lanjut Jojo menjelaskan.
Namun, Jojo merasa beruntung karena berkat pertandingan semifinal antara Anthony Sinisuka Ginting dan Chou Tien Chen, akhirnya Chou Tien Chen terkuras tenaganya saat final.
"Saya memang lihat dia tegang. Dari raut wajahnya saya tahu dia capek, pukulannya juga kurang greget. Pertandingan lawan Ginting ternyata menguras tenaga dia," ungkap atlet 20 tahun itu.
Saat pertandingan final, Jojo mengaku jika ia hanya berfokus untuk kembali membuat sejarah perolehan medali emas, yang mana terkahir kali didapat oleh Taufik Hidayat pada Asian Games Busan 2002.
BACA JUGA: Tiket Seremoni Penutupan Asian Games 2018 Mulai Dijual Besok
Bahkan Jojo pun mengakui jika ia sama sekali tidak memikirkan mengenai bonus yang akan didapat apabila meraih emas di Asian Games 2018.
"Selain itu, buat pribadi saya hanya ingin membuktikan bahwa saya bisa menjadi juara. Selama ini orang tidak percaya bahwa saya bisa menjuarai satu turnamen penting," kata Jojo.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR