Misalnya, tidur dengan posisi menyamping atau tengkurap yang akan membuat orang membuka mulut dan mengeluarkan air liur berlebih.
Efek samping obat
Ada beberapa macam antibiotik yang dapat menimbulkan efek samping setelah dikonsumsi, termasuk mengeluarkan air liur berlebihan.
Kondisi lain yaitu Gastroesophageal reflux disease atau disebut sebagai penyakit asam lambung, yaitu suatu kondisi di mana asam pencernaan cenderung kembali ke esofagus dan menyebabkan kerusakan pada lapisan esofagus.
Hal ini menyebabkan terasa sepeti ada benjolan di tenggorokan, merasa sakit saat menelan dan itu akan mengakibatkan orang akan banyak meneteskan air liur.
BACA JUGA: Bebas Repot, Ini Cara Mengusir Serangga di Rumah dengan 6 Bahan Alami
Sleep apnea
Sleep apnea merupakan gangguan tidur, dimana seseorang akan merasa kesulitan tidur dan mengalami napas yang tidak tenang saat akhirnya berhasil tidur.
Kondisi ini dapat menghasilkan air liur yang berlebih dan inilah yang menyebabkan seseorang memiliki kebiasaan ngiler.
Disfagia
Mengeluarkan air liur juga bisa menjadi gejala yang mengarah pada gangguan disfagia, yaitu gangguan dimana kita merasa kesulitan dan sakit saat menelan.
Gangguan melelan ini dapat menyebabkan kebiasaan ngiler pada saat tidur.
Jika dibiarkan, kondisi ini juga berpotensi mengarahkan pada penyakit seperti Parkinson, multiple sclerosis dan berbagai jenis kanker.
Source | : | Boldsky.com |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR