Nakita.id - Gondongan atau parotitis (mumps) disebabkan infeksi virus golongan Paramyxovirus yang terjadi pada kelenjar air liur (parotis).
Gondongan ditularkan melalui kontak erat dengan penderita, melalui percikan renik (droplet) penderita yang disebarkan melalui bersin, bicara, ciuman, dan batuk.
Serangan virus menyebabkan reaksi peradangan di kelenjar air liur/parotis, sehingga kelenjar tersebut membengkak.
Nyeri terjadi terutama saat menelan, kemudian gejala ini akan mereda dalam 1 minggu.
Menurut Dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A(K),MTropPaed dari RSCM-FKUI, Jakarta, meski gejala penyakit hilang dengan sendirinya, komplikasi dapat saja terjadi.
Contohnya, komplikasi radang selaput otak/meningitis yang dapat berakibat fatal.
Juga, radang kelenjar testis pada anak laki-laki (20% kasus ini terjadi pada anak-anak yang sudah mencapai usia pubertas) maupun radang kelenjar ovarium pada anak perempuan.
Gejala:
Umumnya akan timbul demam, rasa tidak enak badan, nyeri di tenggorokan dan di telinga terutama saat menelan ludah, sakit kepala, lemas, susah membuka mulut, tampak pembengkakan di leher (biasanya di kedua sisi) di bawah rahang.
Gejala tersebut biasanya akan menghilang di hari ke-3 sampai ke-7.
Pencegahan:
Menghindari kontak erat dengan penderita, mengisolasi penderita, dan menjalani imunisasi MMR.
Biasanya gondongan hanya terjadi sekali seumur hidup, terlebih bila daya tahan tubuh anak baik dengan memerhatikan higiene dan sanitasi yang baik.
Tidak ada imunisasi yang dapat menjamin kekebalan 100%.
Namun sebagian besar imunisasi MMR memberikan efek protektif yang baik.
Kalaupun anak terkena gondongan, gejala yang timbul akan sangat ringan.
Anak usia sekolah yang pernah atau sedang gondongan dan belum pernah mendapatkan imunisasi mumps tidak lagi memerlukan imunisasi MMR karena infeksi alamiah tersebut akan memberikan imunitas seperti layaknya imunisasi.
Seperti halnya infeksi virus yang lain, pengobatan dilakukan secara suportif atau hanya untuk menghilangkan gejalanya, karena penyakit ini akan sembuh sendiri (self limiting disease).
Selebihnya, penderita membutuhkan asupan nutrisi dan cairan yang cukup.
Agar tak menular, penderita sebaiknya tidak keluar rumah dan tidak berdekatan dengan anak lain (saudaranya).
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
KOMENTAR