Nakita.id - Sabai Dieter istri dari pemain film Ringgo Agus Rahman kerap kali membagikan cerita mengenai keluarga kecilnya melalui media sosial instagram.
Cerita yang dibagikan oleh Sabai seringnya tak jauh dari tumbuh kembang Si Kecil Bjorka dan aktivitas kesehariannya.
Kali ini, Sabai pun kembali bercerita mengenai Si Kecil Bjorka, yang mana pada cerita kali ini Sabai mengaku jika Bjorka mengalami sugar rush.
Hal itu Sabai ungkapkan melalui sebuah unggahan di instagram pada Kamis (30/8/2018).
BACA JUGA: Berikan ASIP Menggunakan Sendok, Dokter Reisa Jelaskan Alasannya
Dalam unggahan tersebut, terlihat Sabai dan Ringgo berdiri bersampingan sembari menatap ke arah depan dan menggunakan kacamata hitam.
"Selamat pagi dari muka-muka yang terlihat garang padahal aslinya mah mata gak nyantai ngeliatin pergerakan anak yang jumpalitan akibat sugar rush," tulis Sabai dalam kolom caption.
Pada keterangan tersebut, tertulis Si Kecil Bjorka sempat mengalami sugar rush, yang mana kondisi seperti itu memang sering dialami oleh anak-anak.
Sugar rush adalah kondisi anak yang sangat aktif dan lebih bersemangat setelah ia mengonsumsi makanan atau minuman manis.
BACA JUGA: Ternyata, Hal Ini Bisa Memicu Terjadinya Mimpi Basah Pada Orang Dewasa
Dr. David Ludwig, profesor pediatri di Harvard Medical School dan direktur Optimal Weight for Life Program di Children's Hospital Boston, mengatakan jika sugar rush merupakan fenomena yang nyata.
Menurut Ludwig, sugar rush terjadi ketika konsumsi karbohidrat tinggi glikemik menyebabkan kadar gula darah anak-anak naik dengan cepat dan kemudian jatuh.
Peningkatan cepat ini memberikan dorongan energi bagi anak-anak, diikuti dengan cepat pula oleh kemerosotan dalam tingkat energi.
Si Kecil yang mengalami sugar rush ini umumnya mengalami peningkatan energi dan akhirnya sulit untuk fokus pada suatu hal.
BACA JUGA: Popok Kain dan Popok Sekali Pakai, Manakah yang Terbaik bagi Si Kecil?
Namun, pendapat tersebut bebanding terbalik dengan yang dijelaskan oleh American Dietetic Association (ADA).
Menurutnya, tidak ada bukti ilmiah yang membuktikan bahwa ada kaitannya gula atau makanan manis yang dapat menyebabkan hiperaktif pada Si Kecil.
Seroang ahli dari ADA, yaitu Keith Thomas Ayoob, sugar rush adalah sebuah mitos yang sudah berkembang sekitar tahun 1970, ketika seorang dokter mengurangi gula pada makanan yang dikonsumsi anak-anak dan kemudian membawa perilaku anak membaik.
Terkait hal ini, pihak ADA lebih menyarankan untuk memeriksa apakah lingkungan Si Kecil mungkin terlalu merangsang Si Kecil untuk hiperaktif.
BACA JUGA: Mengeluh Sakit pada Dada, Suami Tya Ariestya Lakukan Pemeriksaan Jantung
Anak-anak yang berada dalam pesta dan liburan lebih dapat menyebabkan perilaku yang lebih energik, meskipun mereka tidak mengonsumsi makanan dan minuman manis.
Akan tetapi, terlepas dari kondisi sugar rush, ADA menyarankan agar orangtua untuk membatasi konsumsi gula pada Si Kecil.
Pasalnya gula dapat melenyapkan selera Si kecil untuk makan makanan yang lebih sehat, seperti buah dan sayuran, serta gula dapat berkontribusi pada kerusakan gigi.(*)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Instagram,Livestrong. com |
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR