"Hasil kami mengungkapkan bahwa disfungsi ereksi adalah, dengan sendirinya, prediktor kuat risiko penyakit kardiovaskular," kata peneliti senior studi Michael Blaha, seorang profesor kedokteran di Johns Hopkins School of Medicine di Baltimore.
Peserta penelitian yang melaporkan DE, dua kali lebih mungkin mengalami serangan jantung, gagal jantung, kematian jantung mendadak, dan stroke, baik yang bersifat fatal maupun non-fatal.
BACA JUGA: Konsumsi Obat Ibuprofen Saat Sedang Menyusui, Aman Atau Tidak Ya?
Sedangkan menurut Mayo Clinic, banyak ahli percaya bahwa DE mendahului penyakit jantung mungkin karena masalah dengan lapisan dalam pembuluh darah, yang memengaruhi aliran darah ke jantung dan penis.
Para penulis berpendapat, bahwa DE memengaruhi hampir 20% laki-laki di atas usia 20 tahun.
"Temuan kami menunjukkan bahwa dokter harus melakukan penapisan lebih lanjut pada laki-laki dengan disfungsi ereksi, terlepas dari faktor risiko jantung lainnya dan harus mempertimbangkan untuk mengelola faktor risiko lain - seperti tekanan darah tinggi atau kolesterol - yang jauh lebih agresif," tambah Blaha.
BACA JUGA: Menurunkan Risiko Impotensi Alias Disfungsi Ereksi Dengan Olive Oil
Mengenal Istilah Grooming yang Ramai di Video Viral Guru dan Murid di Gorontalo
Source | : | Medical Daily |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR