Nakita.id - Sejatinya, sakit kepala adahal hal normal yang terjadi pada ibu hamil.
Inilah yang dikutip oleh situs The American Pregnancy yang menjelaskan, sakit kepala merupakan hal yang umum pada kehamilan dan dapat terjadi di trimester mana pun.
Tapi, biasanya sakit kepala saat hamil paling sering terjadi di trimester pertama dan ketiga.
Selama trimester pertama, tubuh mamil akan mengalami lonjakan hormon dan peningkatan volume darah.
Kedua perubahan ini dapat menyebabkan munculnya sakit kepala dengan frekuensi yang lebih sering.
Sakit kepala ini selanjutnya dapat diperburuk oleh stres, postur tubuh yang buruk, atau perubahan dalam pandangan mamil.
Sakit kepala selama trimester ketiga cenderung lebih sering berhubungan dengan postur tubuh yang buruk dan ketegangan dari membawa beban berat.
Penyebab lain dari sakit kepala saat hamil dapat juga berhubungan dengan beberapa kondisi, seperti: kurang istirahat, rendahnya gula darah, dan dehidrasi.
Nah, bila sebelum mengandung, Mama cukup rutin mengalami migren, maka saat hamil, migren akan muncul lebih sering.
BACA JUGA : 11 Manfaat Kacang Untuk Kehamilan, Cegah Risiko Lahir Prematur Hingga Preeklamsia
Tapi, ada juga, sih, mamil yang migrennya tak bertambah parah ketika hamil.
Umumnya, karena mamil mampu menghindari pemicu migren, seperti kurang istirahat, stres, dan asupan lain yang bisa menjadi pemicu migren, sehingga migrennya tak bertambah parah.
WASPADAI KERACUNAN KEHAMILAN
Sakit kepala selama trimester ketiga juga bisa disebabkan oleh kondisi yang disebut preeklamsia, yaitu tekanan darah tinggi selama kehamilan.
Bila tak segera ditangani, preeklamsia dapat berakibat fatal, baik bagi si ibu maupun bayinya.
Apa yang membedakan sakit kepala biasa dan sakit kepala preeklamsia yang perlu diwaspadai?
BACA JUGA : Banyak Siswa SD Keracunan Usai Konsumsi Spageti, Pedagang Kabur!
Selain sakit kepala, keracunan kehamilan atau preeklamsia ditandai dengan beberapa gejala lainnya, yaitu:
1. Sakit kepala yang dialami lebih hebat dari sakit kepala biasa.
2. Munculnya oedema atau pembengkakan di beberapa bagian tubuh seperti telapak kaki, pergelangan kaki, tangan, wajah, dan bagian lain.
3. Kadang disertai sesak napas.
4. Mual dan muntah.
5. Kalau dicek di laboratorium, terlihat adanya peningkatan kandungan protein pada urin.
6. Gangguan fungsi hati.
7. Pandangan kadang kabur.
Bila itu yang terjadi segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan.
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR