Nah, karena aksi ini dirasa menyenangkannya, maka si kecil pun akan cenderung menjatuhkan mainannya lagi dan lagi alias berulang-ulang. Kesengajaan ini dapat diartikan bahwa si kecil sudah mengembangkan kemampuan berpikirnya. Secara konkret, ia merencanakan melakukan sesuatu demi tujuan tertentu.
Bukan hanya itu. Saat menjatuhkan benda, si kecil juga akan menangkap berbagai fenomena menarik sebagai ajang pembelajaran. Selagi benda masih berada dalam genggamannya, indra perabanya akan merasakan tekstur benda tersebut apakah halus atau kasar.
Sementara ketika benda yang semula dipegang itu kini dijatuhkan, lagi-lagi indra perabanya akan merasakan sesuatu yang berbeda: dari ada menjadi tiada.
Baca Juga: Alasan Bayi Seharusnya Tidur Tanpa Bantal, Selama Ini Banyak Moms yang Masih Salah Kaprah
Ketika sesuatu yang dipegangnya berpindah tempat dari genggamannya kemudian meluncur dan akhirnya tergeletak di lantai, indra penglihatannya juga belajar menangkap pergerakan benda dari atas ke bawah.
Di sini anak mulai mengenali posisi atas dan bawah sebagai bagian dari kecerdasan spasial. Meski kemampuan berbahasanya mungkin masih terbatas, tapi si kecil sudah memiliki pemahaman sederhana tentang mana atas dan mana bawah.
Hal menarik lainnya adalah suara yang ditimbulkan benda jatuh tadi, entah suara gemerincing mainan, bunyi kaleng yang terempas di lantai, suara tumpahan air ataupun barang pecah. Dengan demikian indra pendengarannya akan terlatih menangkap bunyi benda-benda jatuh.
KOMENTAR