Nakita.id - Bayi dalam fase oral paling suka memasukan segala sesutu ke mulutnya tanpa peduli yang dimasukan ke mulutnya itu berbahaya atau tidak.
Jadi tidak ada cara lain, orangtua tidak boleh lepas mengawasi anak agar fase oral aman pada bayi dan tidak mengganggu kesehatannya.
Memuaskan fase oralnya dengan aman dapat dilakukan dengan memberikan ASI langsung dari puting susu ibu, memberikan mainan khusus yang bisa dan aman dia gigit-gigit (teether).
Pastinya mainan yang dieksplorasinya tak boleh berukuran kecil yang memungkinkan masuk ke dalam mulutnya. Jadi hilangkan kebiasaan memberikan kertas atau tisu padanya.
Walaupun kertas dan tisu gulung besar, tapi benda tersebut mudah dirobek bayi menjadi helai kecil yang sudah tentu berpeluang dimakan olehnya.
Jika bayi sempat memasukkan tisu ke mulutnya, tidak usah panik.
Berikan dia banyak minum. Dengan begitu diharapkan kertas atau tisu yang masuk bisa terdorong dengan cepat ke dalam usus besar untuk dihancurkan dan dibuang bersama feses.
Tapi kalau jumlahnya banyak yang dimakan bayi atau bayi sempat memakan benda kecil tapi keras seperti manik-manik, saat itu juga larikan ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapat pertolongan.
Nanti dokter akan memutuskan tindakan apa yang dilakukan, apakah harus dikeluarkan dengan cara operasi atau endoskopi, atau dibiarkan saja karena tidak akan berdampak buruk bagi bayi.
Cepat membawa ke rumah sakit juga harus dilakukan ketika bayi tersedak makanan seperti kacang atau permen.
Dalam perjalanan ke rumah sakit, orangtua bisa melakukan upaya penyelamatan dengan cara menengkurapkan bayi di pangkuan, pukul-pukul punggungnya dengan telapak tangan.
Dengan cara ini diharapkan benda yang membuatnya tersedak keluar.
Selain tersedak, risiko lainnya adalah memakan benda-benda yang sering digunakan orangtuanya atau dirinya, seperti lipstik, losion, bedak, minyak penghangat badan, pasta gigi, hingga sabun.
Jika sampai terjadi, bisa jadi bayi akan keracunan yang ditandai dengan muntah-muntah, mencret, muncul alergi, hingga tak sadarkan diri.
Jika yang masuk ke dalam tubuhnya tidak banyak, kemungkinan bayi tidak akan mengalami apa-apa, namun kalau menunjukkan kelainan, segera bawa ke dokter.
Pertolongan pertama untuk kasus ini adalah segera berikan dia air minum atau disusui.
Supaya kejadian di atas tidak terjadi, jauhkan benda-benda yang mungkin berbahaya dari jangkauan bayi.
Seperti aneka kosmetik orangtua dan bayi, aneka perlengkapan mandi orangtua dan bayi, aneka perlengkapan dapur termasuk bumbu dan bahan makanan, aneka perlengkapan mencuci dan mengepel.
Selain itu, tutup garasi juga ruang kerja rapat-rapat, termasuk dapur dan tempat cuci sebab lokasi tersebut adalah tempat yang sangat berbahaya bagi bayi.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
KOMENTAR