Tak jarang banyak gangguan binatang buas dan tumbuhan beracun menjadi momok yang banyak ditakuti.
Selain itu, nyamuk di hutan Amazon dikenal ganas karena bisa meninggalkan larva dalam tubuh manusia.
Sarah mengunjungi tempat tinggal suku Huaorani dengan tujuan untuk berlibur dan membuat film dokumenter.
Kedatangan Sarah awalnya sempat membuat ketegangan karena suku Huaorani sangat tertutup dari dunia luar.
Baca Juga : Mantan Terindah Kareena Kapoor Dikaruniai Anak Kedua, Ini Komentar Artis Bollywood
Sebab, kehadiran Sarah ditakutkan bisa menganggu ketentraman suku tersebut.
Bahkan, suku Huaorani dikenal sebagai suku yang paling berbahaya di hutan Amazon.
Suku Huaorani tak segan melukai siapapun yang dianggap mengganggu keberadaannya.
Dalam catatan sejarah, suku ini tidak pernah kalah dalam berperang menghadapi para penjajah yang ingin menguasai hutan Amazon.
Kepiawian dalam berperang serta pemahaman yang mendalam tentang seluk-beluk hutan Amazon membuat suku ini sangatlah ditakuti.
Selain itu, suku ini juga memiliki senjata andalan yang sangat ditakuti.
Senjata tersebut adalah Tapa yang berbentuk seperti sumpit sepanjang 2 meter yang sudah mengandung racun.
Racun tersebut diberi nama curare.
Racun curare biasanya diperoleh dari spesies tanaman Chondondendron tomentosum dan Strychnos toxifera, yang merupakan tanaman beracun andalan suku-suku penghuni hutan Amazon.
Ketika Tapa menusuk tubuh korbannya, maka korban seketika akan lemas dan beberapa saat kemudian jantungnya akan berhenti berdetak!
Setelah melakukan negosiasi yang panjang akhirnya suku tersebut menerima kehadiran Sarah.
Selama dua minggu tinggal di suku Huaorani, Sarah tinggal dengan pakaian dan gaya hidup layaknya penduduk lokal.
Suatu malam, Sarah diundang untuk bertemu dengan para sesepuh suku Huaorani.
Tak disangka, pada pertemuan tersebut Sarah diminta untuk melepas semua bajunya jika memang ingin hidup seperti suku Huaorani!
Source | : | wikipedia,tribun |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR