Persiapan mumpuni ini membuat seorang pakar di Manajemen Risiko Bencana Bank Dunia, Marc Forni mengatakan jika Jepang memang unggul dalam hal pencegahan maupun respon penanganan bencana alam.
Menanamkan kesadaran akan bencana sejak dini
Pada 1 September 1923, gempa berkekuatan 7,9 SR mengguncang Dataran Kanto, di antara Tokyo dan Yokohama.
Gempa itu mengakibatkan 100.000 korban tewas.
Hal itu sempat membuat pemerintah Jepang berwacana untuk memindahkan ibu kota Jepang.
Sejak saat itu, 1 September dijadikan sebagai Hari Pencegahan Bencana Nasional yang diterapkan di seluruh sekolah maupun kantor publik.
Berkaca dari peristiwa pahit yang terjadi, anak-anak Jepang pun diajarkan sejarah bencana yang terjadi di Negeri Sakura supaya selalu lebih waspada di masa mendatang.
Baca Juga : Pilihan Makanan untuk Menentukan Jenis Kelamin Anak, Bisa Dicoba Nih!
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | BBC,The Independent,ABC News |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR