Nakita.id - Moms, perlu digaris bawahi bila demam bukanlah penyakit karena demam biasanya merupakan gejala dari masalah yang mendasari demam tersebut.
Oleh karena itu, tidak semua demam harus diobati.
Akan tetapi, demam yang tinggi dapat membuat Si Kecil tidak nyaman dan memperburuk masalah seperti dehidrasi, bahkan kejang khususnya untuk anak di bawah 5 tahun.
Baca Juga : 8 Tanda Hubungan Sehat dan Bahagia, Bisa Jauhkan Orang Ketiga!
Selain itu, kenaikan suhu tubuh sering juga disertai dengan gejala yang lain seperti sakit kepala, badan pegal-pegal, kedinginan, dan lemah sehingga anak menjadi rewel.
Karena khawatir dan tak ingin Si Kecil sampai kejang, sebagian orangtua akhirnya memberikan obat penurun panas yang bisa dibeli secara bebas.
Salah satu obat penurun panas atau antipiretik yang umum dikonsumsi untuk meredakan panas anak adalah parasetamol.
Baca Juga : 10 Hal Ini Paling Dibenci Janin Dalam Kandungan, Jangan Lakukan!
Parasetamol memang dianggap memiliki efek samping lebih sedikit dibandingkan ibuprofen, yang juga sebagai antipiretik.
Namun penggunaan parasetamol belum sepenuhnya dimengerti oleh para ibu.
Menurut seorang dokter anak, sekaligus penulis buku kesehatan, dr. Arifianto, SpA, dalam laman instagramnya mengatakan, ada tiga kesalahan yang sering dilakukan para orangtua saat memberi obat parasetamol untuk anak.
Menurut dokter yang kerap disapa dokter Apin ini, tidak semua orangtua memahami petunjuk di kemasan botol obat parasetamol.
Baca Juga : Tip Cepat Pertolongan Pertama untuk 6 Kondisi Kecelakaan Pada Anak!
"Ada tiga (3) hal yang harus dipahami semua orangtua sebelum menggunakan parasetamol.
1. Kemasan obat mencantumkan sediaan parasetamol cair dalam bentuk mililiter (mL), bukan miligram (mg)! Padahal dosis obat ditentukan berdasarkan miligram per kilogram berat badan anak, bukan mililiter per kilogram BB.
Berapa dosis parasetamol? Ya, 10 - 15 mg/kg BB. Kita akan bahas cara pakainya kemudian.
2. Kemasan obat memberikan aturan pakai berdasarkan usia, bukan berat badan (BB)! Apabila Anda punya beberapa merek dagang parasetamol, baca baik-baik semua cara pakainya," tulis dokter Apin.
Baca Juga : Sulit Akur Dengan Mertua? 5 Cara Ini Dapat Dicoba Agar Lebih Harmonis
Takaran obat parasetamol disesuaikan dengan berat badan Si Kecil.
"3. Petunjuk yang saya jelaskan di atas "mematok"" sediaan drops adalah untuk usia sekian, sirup sekian, dan forte sekian.
Bolehkah kita sebagai orang dewasa minum parasetamol sirup, bahkan drops? Atau bayi berusia 4 bulan minum parasetamol sirup?," lanjut dokter Apin.
Menurut dokter Apin, orangtua terutama Moms perlu memahami apa bedanya parasetamol drops, sirup dan forte.
"Lalu apa yang membedakan sediaan drops, sirup, dan forte?
- Drops lebih pekat, makanya dalam jumlah mL yang kecil sudah mengandung mg yang cukup banyak.
Hampir semua sediaan parasetamol drops seragam konsentrasinya, yaitu 80 mg/0,8 mL atau mudahnya 100 mg/1 ml.
Baca Juga : Begini Pola Asuh Deswita dengan Ferry: 'Anak Bukan Buat Dibagi-bagi!'
- Sirup lebih encer, umumnya terdiri dari dua macam konsentrasi, yaitu 120 mg/5 mL dan 160 mg/5 mL, tergantung merek dagangnya
- Forte lebih pekat dibandingkan sirup, yaitu 250 mg/5 mL. Sebenarnya sediaannya sirup juga, hanya saja untuk anak yang lebih berat badannya," tulis dokter Apin dalam kolom komentarnya.
Lalu bagaimana Moms menerapkan dosisnya bila sudah memahami sediaan parasetamol di atas?
Misalkan Si Kecil memiliki berat badan 12 kg.
Baca Juga : Hobi Masak, Intip Dapur di Rumah Bunga Citra Lestari, Nyaman Banget!
"Pertama, tentukan dulu berapa dosis yang dibutuhkan anak ini. Yaitu 120 - 180 mg, sesuai rumus yang sudah dituliskan di atas.
Kedua, konversikan ke dalam mL. Nah, ini tergantung dengan sediaan parasetamol yang kita miliki di rumah.
Jika menggunakan drops, maka Anda butuh 1,2 mL - 1,8 mL parasetamol. Dengan sirup 120 mg/5 mL. maka berikan 5 mL - 7,5 mL parasetamol, dan dengan sirup 160 mg/5 mL, maka 5 mL juga boleh (bukankah 160 mg berada dalam kisaran 120 - 180 mg?)," tutup dokter Apin.
Selain drops, parasetamol forte menurut dokter Apin boleh digunakan.
"Jika yang dimiliki parasetamol forte, boleh digunakan? Silakan saja, 125 mg setara dengan 2,5 mL parasetamol forte kan? Angka ini pun berada dalam kisaran dosis 120 - 180 mg. Maka silakan gunakan."
Baca Juga : Pemilihan Bra yang Tepat Bisa Redakan Sakit Kepala Selama Kehamilan
Setelah menjabarkan bagaimana masing-masing dosis parasetamol yang benar, penulis buku kesehatan ini kembali mengingatkan, asalkan Moms paham bagaimana cara menghitung takaran parasetamol, jenis drops atau forte dapat digunakan.
"Apa kesimpulannya? Ya, asalkan Anda paham cara menghitung dosis dan berapa mL yang dibutuhkan, maka apapun sediaannya, silakan gunakan. Maka anak berusia 3 tahun masih boleh menggunakan parasetamol drops, bahkan forte," tutup dokter Apin.
Baca Juga : Joanna Alexandra Akui Banyak Belajar dari Sang Anak yang Menderita Penyakit Langka
Toys Kingdom dan MilkLife Wujudkan Senyum Anak Negeri untuk Anak-anak di Desa Mbuit
Source | : | |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR