Nakita.id - Keguguran dapat terjadi karena banyak faktor, mulai dari anomali kromosom pada janin hingga kondisi tertentu yang mungkin Moms miliki.
Perempuan yang hamil di atas usia 35 tahun juga berisiko lebih tinggi mengalami keguguran.
Begitu juga dengan Moms yang kekurangan berat badan, atau kelebihan berat badan, memiliki diabetes, tekanan darah tinggi, juga telah terpapar dengan agen beracun dan radiasi.
Keguguran juga dikaitkan dengan gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok dan minum alkohol.
Baca Juga : Inilah 6 Kondisi yang Bisa Menyebabkan Keguguran, Moms Harus Tahu!
Masalah hormonal juga bisa menjadi penyebab keguguran.
Tanda-tanda keguguran bisa membingungkan, setidaknya di awal, sejak trimester pertama kehamilan sebab mengalami banyak perubahan fisik.
Terkadang butuh waktu lama bagi perempuan untuk menyadari bahwa mereka kehilangan bayi mereka.
Baca Juga : Tak Bisa Sembarang, Ini yang Sebaiknya Dikatakan Kepada Perempuan yang Alami Keguguran
Ada empat gejala keguguran yang harus Moms perhatikan:
- Pendarahan
Biasanya pendarahan adalah gejala utama keguguran.
Sekitar 30 persen dari ibu hamil akan mengalami pendarahan atau bercak di kehamilan mereka, terutama saat implantasi berlangsung (pendarahan implatansi).
Bagaimanapun, setiap kali Moms mengalami pendarahan saat kehamilan, Moms harus segera pergi ke dokter.
Baca Juga : Agar Tak Melulu Sedih Ini Cara Mengobati Hati Pasca Keguguran
Kram dan nyeri
Di antara gejala-gejala keguguran, nyeri adalah salah satu yang paling menonjol.
Ini dapat menyerang di daerah perut dan panggul Moms, tetapi lebih sering terjadi di punggung bawah.
Asal tahu saja, kram terasa seperti saat menstruasi, tapi biasanya ini lebih intens dan persisten dari itu.
Perlu diingat bahwa nyeri punggung bawah itu normal terjadi selama minggu-minggu kehamilan pertama, karena rahim Moms meluas, tetapi kram keguguran akan terasa lebih parah.
Baca Juga : Meski Tak Sadar, Ini Sebetulnya yang Dirasakan Suami Ketika Istri Alami Keguguran
Tidak adanya embrio atau aktivitas janin
Kurangnya atau penurunan aktivitas embrio selama minggu pertama atau juga janin di kemudian hari, merupakan salah satu gejala keguguran.
Beberapa keguguran dapat terlihat melalui USG setelah Moms menunjukkan gejala keguguran seperti perdarahan atau nyeri.
Sementara yang lain terdeteksi saat dokter melihat perkembangan janin berhenti atau tidak ada detak jantung.
Moms juga dapat khawatir jika melihat perubahan drastis pada aktivitas bayi secara langsung.
Tidak ada gejala kehamilan
Moms juga harus menyadari saat ada perubahan mendadak pada gejala kehamilan seperti morning sickness.
Itu bisa menjadi tanda penurunan hormon kehamilan yang dapat menandakan bahwa kehamilan sudah berakhir.
Baca Juga : Pemuda Indonesia Menyisihkan 1200 Kontestan di Ajang X-Factor German
Tidak hanya kesedihan, tetapi keguguran juga bisa sangat berbahaya dalam keadaan tertentu.
Misalnya, jika Moms mengalami hamil etopik yang dapat menyebabkan perdarahan internal dan berisiko, sehingga Moms perlu menyadari gejalanya.
Ini termasuk perdarahan vagina ringan, mual dan muntah, diare, nyeri perut yang parah dan terletak di satu sisi bersamaan dengan nyeri bahu, lemah dan pusing.
Jika Moms mengalami gejala semacam itu, segera pergi ke rumah sakit.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | www.captainmums.com |
Penulis | : | Nila Kusuma Pratiwi |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR