Nakita.id - Terkadang, anak-anak akan membuat orangtua mereka marah dengan segala tingkah laku yang dianggap 'nakal'.
Tapi sebenarnya, ini adalah hal yang normal dilakukan oleh anak-anak.
Tetapi jika beberapa situasi berulang terlalu sering, orangtua harus memerhatikan mereka sehingga tidak menimbulkan masalah di masa depan.
Baca Juga : Tak Ada Anak Laki-laki, Ussy Sulistiawaty Curhat Anak-anaknya Punya Mimpi Ini
Para ahli juga menjelaskan sikap apa yang harus diperhatikan dan dikhawatirkan oleh orang tua.
Melansir Brightside, inilah 7 kebiasaan anak-anak yang harus diperhatikan dan tidak boleh diabaikan!
Bahkan bisa jadi orangtua harus meminta bantuan psikolog bila kebiasaan ini sudah menjadi kebiasaan yang tidak normal.
1. Bagaimana mengetahui kapan kita harus turun tangan
Berikut beberapa hal yang menunjukkan bahwa masalah tidak akan terselesaikan dengan sendirinya.
- Perilaku anak mengkhawatirkan selama satu bulan atau lebih.
- Orang-orang di sekitarnya menderita akibat tingkah laku anak.
- Perilaku anak berubah tiba-tiba tanpa alasan yang jelas, seperti tiba-tiba menjadi pendiam atau kasar kepada teman-temannya.
- Anak mulai mengalami masalah di sekolah seperti nilai mereka semakin buruk, konflik atau berkelahi serta membolos.
2. Ketidakmampuan untuk meminta maaf
Anak-anak harus tahu bagaimana cara keluar dari situasi yang saling bertentangan.
Orangtua biasanya mengajarkan untuk melawan, tetapi dalam banyak kasus, lebih baik membiarkan semua emosi negatif mereda.
Jika seorang anak selalu mencoba membalas dendam, maka ini adalah pertanda buruk.
Baca Juga : Nikahi Sepupu Sendiri, Kondisi Anak-Anak Pasangan Ini Memperihatinkan
3. Tidak bertanggung jawab
Ajarkan anak untuk bertanggung jawab pada segala hal yang sudah mereka lakukan.
Caranya dengan berdiskusi dan menanamkan rasa tanggung jawab sejak dini.
4. Sangat keras kepala
Memang ada baiknya jika seseorang dapat mempertahankan pandangan mereka namun kita juga harus mengajarkan rasa toleransi.
Orangtua harus membantu anak-anak mereka mengembangkan keterampilan ini selama masa kanak-kanak, karena akan menjadi lebih rumit untuk dipelajari saat sudah beranjak remaja atau dewasa.
5. Memanipulasi
Terkadang anak-anak memanipulasi atau berbohong pada orangtua dan kerabat mereka untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Seperti menangis saat berada di supermarket atau menggunakan cara lain.
Tetapi mereka harus tahu bahwa mereka tidak akan membangun hubungan yang sehat dengan keluarga, teman atau rekan kerja jika masih mempunyai sifat ini.
6. Takut pada perubahan
Untuk batita, lebih baik mengikuti aturan dan tindakan yang sama.
Tetapi anak-anak yang lebih tua harus terbiasa dengan perubahan dan belajar untuk menerimanya.
Di dunia modern sekarang ini, konservatisme yang berlebihan dapat menyebabkan masalah serius.
Jika seorang anak pergi ke taman kanak-kanak tetapi menangis ketika pensil dimasukkan dalam urutan yang salah dalam kotak, kita perlu 'mengawasi' perilaku ini.
Baca Juga : Lydia Kandou dan Mantan Suami Foto Bersama, Begini Ekspresi Bahagia Anak-anaknya!
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | brightside |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR