"Kebetulan, saya membacakan khutbah itu untuk diri saya dan yang mendengarkan. Agar mantep karena saya yang menjalani proses nikah tersebut.
Saya paham artinya jadi berharap akan mendapatkan ridhonya Allah dan menasehati diri saya untuk mendapatkan berkah di kemudian harinya. Itu tujuannya. Memang tidak lazim tapi kan bisa lazim. Yang penting sesuai dengan syariat Islam," jelas Habib Usman.
Baca Juga : Prihatin Dengan Kebiasaan Masakan Indonesia, Nana Mirdad Ajak Untuk Lebih Aware Dengan Nutrisi
Selain itu, Habib Usman mengaku melakukan hal tersebut karena semua penghulu yang hadir di sana menyuruhnya untuk memimpin doa.
"Kedua, saya juga mimpin doanya. Karena semua penghulu menyuruh saya untuk mimpin, ya udah saya yang mimpin," lanjutnya.
Profesor Yunahar melihat hal tersebut tidak lazim tetapi tidak keluar dari syariat Islam.
"Jadi tadi dikatakan oleh Habib, karena Habib langsung baca khotbah jadi itu tidak lazim ya. Harusnya yang baca khotbah itu wali atau ustaz. Tapi ini membuat sesuatu yang baru. Ya tidak keluar dari syariat Islam tapi tidak biasa saja. Tidak lazim," jelas Yunahar.
Baca Juga : Tak Hanya Enak, Kombinasi Makanan Ini Juga Bisa Bantu Cepat Turunkan Berat Badan
Menurut Profesor Yunahar, biasanya mempelai didoakan dalam prosesi akad nikah.
Namun kali ini, mempelai justru berdoa untuk dirinya sendiri.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | grid.id |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR