Nakita.id - Memiliki anak adalah dambaan setiap pasangan.
Anak tidak hanya anugerah, tapi juga menjadi pelengkap bagi keluarga.
Kehadiran buah hari menjadi penawar lelah usai orangtua bekerja.
Saat pulang ke rumah, ada senyum dan tawa riang yang menyambut.
Sayangnya, manusia hanya boleh berharap, Tuhan jualah yang menentukan.
Tidak semua pasangan mendapatkan momongan dengan mudah.
Ada beberapa yang harus berjuang bertahun-tahun untuk mendapatkan sosok yang menjadi darah dagingnya sendiri.
Baca Juga : Mom yang Tak Subur Pun Bisa Cepat Punya Anak, Begini Caranya!
Hal ini jugalah dialami oleh ibu bernama Nina Herlina.
Berikut penuturannya:
"Nama saya Nina Herlina, usia 52 tahun.
Saya menikah sudah 24 tahun, sejak tahun 1994.
Sebagai pasangan muda, saya sangat mendambakan kehadiran keturunan dalam keluarga.
Sayang, setelah setahun menikah, kami kecewa karena saya tak kunjung hamil.
Tak mau membuang-buang waktu, kami pun memutuskan berobat dan konsultasi ke dokter agar bisa segera hamil.
Bisa menimang anak dalam waktu cepat adalah dambaan kami.
Baca Juga : Sering Kali Tak Disadari, 10 Kebiasaan ini Buat Sulit Punya Anak
Namun sayangnya, bukan dukungan yang saya dapatkan dari dokter, melainkan dokter berkata tidak apa karena usia pernikahan saya baru menginjak satu tahun.
Ibu santai dan sabar aja, begitu kata mereka.
Tidak puas dengan ucapan dokter tersebut, kemudian saya melakukan konsultasi kembali dengan berpindah-pindah dokter dan rumah sakit hingga lebih dari enam dokter.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, seluruh dokter mengatakan tidak ada masalah pada rahim saya, begitu juga dengan suami saya, semuanya normal.
Selain melakukan pengobatan medis, saya juga melakukan pengobatan dan terapi alternatif seperti pijat dan minum jamu-jamuan sesuai yang saya dengar dan rekomendasi dari teman serta keluarga saya.
Namun, usaha itu tak membuahkan hasil, alias sia-sia.
Baca Juga : Kesuburan Laki-Laki Diukur dari Besar Kelamin? Ini Faktanya!
Hingga pada akhirnya, sekitar tahun 1997 untuk pertama kalinya saya datang ke rumah sakit ibu dan anak dan berkonsultasi dengan Prof. Dr. dr. Ichramsjah A. R., SpOG (K) seperti direkomendasikan dokter praktik di perusahaan saya bekerja.
Selama kurang lebih 3 tahun, saya dan suami melakukan konsultasi dengan Prof. Ichramsjah.
Saya dan suami melakukan segala apa yang Profesor anjurkan kepada kami.
Pada tahun 2000, akhirnya apa yang saya dan suami impikan terwujud, saya positif hamil.
Saya begitu menjaga kehamilan saya dengan baik, terlebih karena saya sudah lama menantikannya.
Sembilan bulan masa kehamilan saya lewati dengan baik.
Baca Juga : Divonis Tak Bisa Punya Anak Karena Rahim Berbentuk Hati, Perempuan Ini Lahirkan Bayi Kembar
Hingga pada 15 Agustus 2001 saya melahirkan anak pertama saya secara section caesaria karena bayi saya terlilit tali pusat.
Satu tahun kemudian saya hamil kembali, namun kehamilan saya kali ini tidak berjalan dengan baik dan saya mengalami keguguran sehingga terpaksa harus menjalani kuretase.
Tindakan kuretase ini juga dilakukan oleh Prof. Ichramsjah.
Pada 24 Februari 2003 saya melahirkan anak kedua saya, kemudian pada 6 Maret 2006 saya melahirkan anak ketiga saya.
Semua kehamilan berjalan dengan lancar.
Saya juga melakukan antenatal care serta persalinan oleh Prof.Ichramsyah.
Saya bersyukur selama enam tahun pernikahan kami berjuang untuk mendapatkan momongan, kami akhirnya dikaruniai tiga orang putra.
RAHIM HARUS DIANGKAT
Sayangnya, kabar buruk itu datang.
Pada tahun 2017 lalu saya mengalami gangguan haid, kemudian ditemukan masalah pada rahim saya, yaitu endonomiosis.
Dari rumah sakit tempat saya periksa, saya dianjurkan untuk angkat rahim. Namun saya merasa masih kurang paham mengapa harus diangkat, hingga pada akhirnya saya memutuskan untuk terlebih dahulu konsultasi dan periksa dengan Prof. Ichramsyah.
Setelah berkonsultasi dengan Profesor dan dijelaskan mengenai keadaan saya saat itu, akhirnya saya setuju untuk dilakukan pengangkatan rahim.
Baca Juga : Kegemukan Bisa Persulit Pasangan untuk Punya Anak, ini Penjelasan Medisnya!
Itu adalah pilihan terbaik bagi kesehatan dan diri saya.
Pada hari sabtu tanggal 30 Juni 2018, saya melaksanakan operasi pengangkatan rahim oleh Prof.Ichramsyah dan dr. Ichnandy A. Rachman, SpOG.
Saya mengucapkan terimakasih sekali kepada rumah sakit dan Prof. Ichramsyah. Profesor sangat welcome kepada saya dan suami saya, enak, dan selalu menjelaskan dengan baik sehingga membuat saya benar-benar paham.
Prof.Ichramsyah dan RSIA Budhi Jaya sangat berjasa untuk saya dan keluarga.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR