Nakita.id - Anak yang sudah masuk sekolah biasanya akan melakukan penyesuaian ulang dengan lingkungan barunya.
Tidak jarang, perilaku anak di sekolah sangat jauh berbeda dengan di rumah. Mungkin karena anak sadar, mereka jauh atau tidak mendapatkan pengawasan langsung dari oangtua.
Baca Juga : 8 Cara Lenyapkan Kulit Tangan Kering dan Tampak Lebih Tua, Mau Coba?
Bahkan, anak-anak bisa berbuat kelewat batas yang akhirnya membuat Moms dipanggil dan ditegur oleh guru sang anak.
Sebagai orangtua, tentunya Moms harus berhadapan dengan semua konsekuensi atas semua perbuatan Si Kecil di lingkungan sekolah.
Lalu, bagaimana Moms harus menyikapi tingkah polah anak saat membuat masalah di sekolah?
Baca Juga : 3 Hal yang Sebabkan Janin Tak Berkembang, Moms Harus Rajin Check-Up!
1. Anak berbuat onar
Saat di sekolah, anak merasakan kebebasan dari pengawasan orangtua yang kadang membuat mereka melakukan hal-hal yang kurang terpuji.
Saat anak dicap sebagai pembuat onar di sekolah tentu saja akan membuat semua orangtua merasa cemas, khawatir dan malu.
Terlebih lagi jika anak tersebut tidak merasakan penyesalan dan terus bersikap nakal di lingkungan sekolah.
Cara yang harus Moms lakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan tidak menghukum Si Kecil dua kali.
Sudah pasti Si Kecil Moms mendapatkan hukuman dari guru karena membuat onar di sekolah.
Itu sebabnya Moms tidak boleh melakukan hal yang sama untuk kedua kalinya.
Baca Juga : Anak Berhasil Menjalani Potty Training, Tantri Kotak Ceritakan Pengalamannya
Untuk hal ini, sebaiknya Moms mencari tahu kenapa anak-anak Moms bisa melakukan kenakalan.
Akan sangat penting untuk berkoordinasi dengan pihak sekolah tentang hal ini.
Moms juga tidak boleh menganggap kalau anak-anak bermasalah ini bisa memecahkan masalahnya sendiri.
Moms harus mencoba berbicara dengan mereka dan mencari tahu sebab mereka melakukan kenakalan dan mencoba mencari jalan keluar bersama.
2. Peringkat menurun
Apabila peringkat anak-anak Moms turun pada tahap yang sudah tidak bisa ditoleransi, Moms harus melakukan permainan "detektif."
Yakni dengan mencari tahu masalah apa yang dihadapi di sekolah sampai peringkatnya turun.
Selanjutnya, Moms harus membantu membuatkan jadwal untuk anak agar skala prioritas mereka tidak terbalik.
Baca Juga : Moms Jangan Sampai Tak Akur dengan Anak, Bisa Berdampak Kondisi Belajar di Sekolah
Moms harus menekankan bahwa aktivitas belajar adalah nomor satu, ketimbang masalah klub atau bermain.
Selain itu, Moms harus lebih berpikir realistis dan sabar untuk menunggu peringkat Si Kecil naik.
Melakukan dialog dengan anak juga bisa menjadi cara terbaik untuk mengembalikan peringkatnya seperti semula.
3. Anak membenci guru
Sudah menjadi hal biasa seorang murid tidak merasa cocok dengan gurunya.
Kadang, seorang anak masih belum bisa menyesuaikan diri soal "kuasa" guru di sekolah dan memilih untuk membencinya.
Moms harus membiarkan putra-putri Moms curhat mengenai ketidakcocokannya dengan guru.
Namun, Moms tidak boleh memberikan respons mengiyakan atau menolak.
Jika perlu, ajaklah mereka untuk mengerti dan memahami orang lain.
Berikan pengertian bahwa di masa depan mereka akan menemui orang-orang dengan sifat berbeda yang tentu saja tidak semuanya akan mereka sukai.
Baca Juga : Tiga Bulan Pacari Jessica Iskandar, Richard Kyle Sudah Tahu Isi Kamarnya, Warganet :
4. Anak Membolos
Apabila anak membolos sekolah, segera cari tahu penyebabnya. Apakah karena di-bully teman atau takut pada hukuman guru.
Anak-anak juga bisa memiliki rasa cemas apabila mereka tidak senang dengan lingkungan sekolahnya.
Bahkan mereka bisa sampai merasakan sakit perut dan sakit kepala karena ketidakcocokan tersebut.
Jadi, Moms harus mencoba mencari tahu soal masalah yang membuat anak-anak Moms tidak ingin sekolah.
Moms harus paham bahwa terkadang anak punya masalah yang tidak bisa mereka selesaikan sendiri.
Baca Juga : Jangan Sering Bantu PR Anak Jika Mau Anak Mandiri, Ini Penjelasan Ahli
Itu sebabnya, Moms harus selalu siap untuk memberikan uluran tangan pada Si Kecil. (*)
Source | : | empoweringparents.com |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR