Nakita.id - Sejak Si Kecil dilahrikan ke dunia, makanan yang paling tepat diberikan kepadanya adalah air susu ibu (ASI).
Pasalnya, segala nutrisi dan kandungan positif lainnya yang ada di dalam ASI sangat dibutuhkan oleh bayi baru lahir.
Semua ibu wajib memberikan ASI eksklusif kepada Si Kecil hingga usianya 6 bulan, kemudian dilanjutkan hingga usia Si Kecil 2 tahun.
Moms jangan khawatir bila mengalami produksi ASI yang sedikit.
Baca Juga : #LovingNotLabeling: Tak Disangka, Ucapan Orangtua Seperti Ini Akan Membentuk Anak Jadi Sombong
Sebab, pada dasarnya produksi ASI yang dihasilkan oleh setiap ibu menyesuaikan dengan yang dibutuhkan oleh Si Kecil.
Akan tetapi, sering kali dijumpai beberapa Moms yang menyerah untuk memberikan ASI pada Si Kecil karena hal itu.
Hingga akhirnya Moms mengandalkan susu formula untuk diberikan kepada Si Kecil sebagai pengganti ASI.
Namun, dari pemberian susu formula pada bayi, tak sedikit juga Moms menemukan keluhan yang dialami oleh bayi.
Baca Juga : #LovingNotLabeling: Kebiasaan Orangtua Seperti Ini Membuat Anak Laki-laki Menjadi Feminin, Kisah Nyata!
Seperti halnya bayi akan mengalami kesulitan buang air besar (BAB) atau BAB yang keras.
Terkait hal ini, seorang dokter spesialis anak, dr. Rifan Fauzie, Sp.A dari RSAB Harapan Kita, Jakarta, menjelaskan penyebabnya.
"Kandungan yang terdapat di dalam susu formula sering kali membuat konsistensi tinja bayi menjadi lebih keras dan akhirnya membuat ia mengejan keras saat BAB," ujar Rifan beberapa waktu lalu.
Pasalnya pada ASI dan susu formula terdapat kandungan zat nutrisi yang berbeda.
Baca Juga : Tempa Kemandirian Si Kecil Sejak Dini Melalui Kegiatan Sehari-Hari
Baca Juga : #LovingNotLabeling: Hati-hati, Memberikan Pujian Pada Anak Bisa Berbahaya Bila Dilakukan Dengan Cara Ini
"Perbedaan kandungan zat nutrisi dala susu formula dibandingkan dengan ASI adalah kadar protein, lemak, fosfor dan kalsium yang lebih tinggi," jelas Rifan.
"Sehingga menyebabkan penyerapan kembali air dari feses di dalam usus lebih tinggi, yang akhirnya menyebabkan fasesnya menjadi lebih keras," lanjut Rifat menjelaskan.
Dengan demikian, Moms harus mempertimbangkan kembali jika ingin memberikan susu formula untuk Si Kecil, agar fasesnya tidak keras.
Namun jika Moms masih tetap ingin memberikan susu formula pada bayi, carilah susu formula yang tidak membuat fases bayi keras.
Baca Juga : Luncurkan Lagu Baru, Devano Putra Iis Dahlia Diterpa Isu Plagiat
"Cobalah cari susu formula lain dengan harapan fasesnya menjadi lebih baik lagi disertai dengan pemijatan daerah perut secara berkala. Upaya ini dikatakan dapat menyebabkan konsistensi fases menjadi lebih baik," saran Rifat.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR